Jakarta, Aktual.co — Ditunjuk sebagai Ketua Komite Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri akan memeriksa anak usaha Pertamina, yaitu PT Pertamina Trading Limited (Petral), yang berkantor di Singapura. Petral sendiri selama ini bertugas mengimpor minyak dan bahan bakar minyak (BBM) ke Indonesia, dimana anak usaha Pertamina ini sering dituding sebagai sarang mafia migas.

Direktur Eksekutif Indonesian Resource Studies (IRESS) Marwan Batubara berharap hasil kajian dan review tim Faisal Basri itu komprehensif dan menyeluruh.

“Kita kan tahu, instruksi Presiden kepada Faisal untuk mengurus Petral itu dalam waktu 3 bulan. Kita harap kajiannya komprehensif dan menyeluruh sehingga bisa memberikan rekomendasi yang benar-benar dibutuhkan. Tapi segala keputusan di tangan presiden karena tugas dari Tim Komite Reformasi Tata Kelola Migas itu hanya melakukan review dan memberi rekomedasi,” katanya kepada Aktual.co, Kamis (20/11).

Selain itu, Marwan juga berharap, tim adwork yang diketuai Faisal Basri itu bisa independen, konsisten dan tidak tersusupi kepentingan-kepentingan mafia.

“Faisal harus independen dan tidak tersentuh oleh kepentingan mafia agar bisa memberikan rekomendasi yang tepat bagi Pemerintah. Dan kita juga berharap Istana dan DPR tidak tersusupi oleh mafia,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka