Workers walk toward a construction site in Beijing, August 28, 2014. China is confident of maintaining a medium-to-high rate of economic growth, Premier Li Keqiang was quoted by state television as saying on Tuesday. REUTERS/Jason Lee (CHINA - Tags: POLITICS BUSINESS SOCIETY)
Workers walk toward a construction site in Beijing, August 28, 2014. China is confident of maintaining a medium-to-high rate of economic growth, Premier Li Keqiang was quoted by state television as saying on Tuesday. REUTERS/Jason Lee (CHINA - Tags: POLITICS BUSINESS SOCIETY)

Badung, Aktual.com – Tak selamanya turis mancanegara yang berkunjung ke Pulau Bali memiliki perilaku baik. Beberapa di antaranya justru terlibat tindak kriminal. Tak sedikit pula yang cacat administrasi. Mereka pun harus berurusan dengan pihak imigrasi. Seperti yang menimpa warga asal Tiongkok ini. Mereka nekat berpura-pura menjadi Bhiksu.

Kepala Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai, Yosep HA Renung Widodo‎ menuturkan, ada tiga orang warga Tiongkok yang berpura-pura menjadi Bhiksu. Mereka adalah Huang, Kexin Chen dan Jingzhong Huang.‎ Saat ditangkap, Kexin Chen bersama istrinya, Xueying Yu‎.

“Itu (menjadi Bhiksu) cuma akal-akalan mereka saja. Mereka ini bukan Bhiksu,” papar Renung, Jumat (5/8).‎

Tak hanya mereka, Renung juga mengamankan tiga warga Tiongkok lainnya yang nekat mengemis. Kesemuanya ditangkap selama pemantauan dua pekan terakhir. Secara keseluruhan, kata Renung, ada 41 warga asing yang berhasil diamankan dalam dua pekan belakangan.

Rinciannya yakni 25 orang dari Tiongkok, India 9 orang, Korea Selatan 4 orang, Polandia 1 orang, Ghana 1 orang dan Inggris 1 orang. Rata-rata, mereka melakukan pelanggaran administrasi seperti kerja tanpa visa, pemalsuan paspor dan pelanggaran lainnya.

“Ada yang bekerja tapi tidak pakai visa, ada yang pakai paspor palsu dan pelanggaran lainnya,” kata Renung. (Bobby Andalan)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka