Selain dari KSPI, massa buruh itu antara lain berasal dari Konfederasi Rakyat Pekerja Indonesia, Federasi Serikat Buruh Indonesia, Komite Nusantara Aparatur Sipil Negara, Federasi Pekerja Pos dan Logistik Indonesia, Forum Honorer Kategori 2 Indonesia, Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia dan Federasi Pekerja Pelabuhan Indonesia.
Mereka terlihat membentangkan spanduk berisi berbagai tuntutan, antara lain pengesahan Revisi UU ASN 2018 dan Indonesia untuk menjadi negara industri berbasis riset nasional, perbaikan layanan jaminan kesehatan, pencabutan PP 78/2015 tentang Pengupahan, dan revisi KHL dari 60 menjadi 84 poin.
Aksi damai para buruh dijaga ketat oleh sekitar 20 ribu anggota polisi. Jumlah tersebut juga termasuk para personel Polda Jabar dan Polda Banten yang turut membantu pengamanan Hari Buruh di Jakarta.
Untuk pengamanan di Jakarta, Polda Metro Jaya, Polda Jabar, Polda Banten berkoordinasi, kata Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto Para polisi yang bertugas tidak ada satupun yang membawa senjata api dalam mengamankan aksi massa. “Saya pastikan tidak ada yang bawa senjata api,” ucapnya.
Buruh Perempuan Tidak hanya diramaikan oleh para buruh lelaki, para buruh perempuan juga tidak ketinggalan menggelar aksi dalam perayaan May Day 2018.
Aksi buruh perempuan diikuti oleh Jala PRT, Federasi Buruh Lintas Pabrik, Serikat SINDIKASI, Perempuan Mahardhika, Solidaritas Perempuan, Serikat Pekerja Nasional (SPN) PT. Pancaprima EkaBrothers, PurpleCode Collective, Kalyanamitra, Emancipate, JOUDI Foundation, Aliansi Remaja Independen (ARI), LBH APIK, Institut Perempuan, Seperti Pagi Foundation, Jakarta Feminist Discussion Group (JFDG), perEMPUan, dan www.Konde.co.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid