“Mereka masih kerap disebut pembantu. Status pekerja yang hilang bagi pekerja rumah tangga merupakan bagian dari konsekuensi anggapan kerja domestik tidak diakui sebagai sebuah pekerjaan,” kata Koordinator Nasional Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT) Lita Anggraini Perempuan yang bekerja di rumah tangga, mengerjakan pekerjaan domestik, tidak dianggap sebagai pekerja. Pekerjaan domestik seolah melekat begitu saja bagi perempuan, yang tidak dianggap perlu diberi imbalan atau kompensasi atas hasil kerjanya.
Disusupi Politik Rencananya setelah puluhan ribu massa KSPI melakukan “long march” dari Tugu Tani menuju Istana Merdeka pada peringatan Hari Buruh Internasional tahun ini, juga akan digelar deklarasi dukungan terhadap Prabowo Subianto sebagai capres yang diusung buruh yang tergabung dalam KSPI.
Deklarasi dukungan terhadap Prabowo sebagai capres akan berlangsung di Istora Senayan pada Selasa (1/5) sore pukul 15.00 WIB yang akan dihadiri langsung Ketua Umum Parti Gerindra Prabowo Subianto sekaligus menandatangani kontrak kesepakatan bersama para buruh diwakili Presiden KSPI, Said Iqbal.
Agenda deklarasi salah satu bakal calon Presiden yang digelar dalam May Day 2018 disinyalir menjadi praktik kegiatan kampanye Pemilu.
Padahal, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mengimbau semua pihak yang hendak memperingati Hari Buruh Internasional, Selasa 1 Mei 2018 untuk tidak melakukan kegiatan kampanye Pilkada maupun Pemilu.
Aksi peringatan Hari Buruh seyogyanya dimaksimalkan untuk memperjuangkan kepentingan buruh yang dilindungi konstitusi UUD 1945.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid