Kotabaru, Aktual.com – Menteri Kesehatan Prof Dr dr Nila Farid Moeloek, mengajak keluarga sebagai bagian penting dalam mendorong masyarakat secara mandiri untuk hidup sehat.
“Sesuai dengan tema peringatan HKN tahun ini, yang mengangkat tema ‘Sehat Keluargaku Sehat Indonesiaku’ sejalan dengan program Indonesia Sehat melalui pendekatan keluarga,” kata Menkes dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Bupati H Burhanudin pada Peringatan HKN di Kotabaru, Ahad (19/11).
Dikatakan, keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang menjadi inti pembangunan kesehatan sesuai undang-undang nomor 36 tahun 2009. Program Indonesia Sehat melalui pendekatan keluarga menekankan pada pentingnya peran keluarga dalam pembangunan kesehatan.
Lingkungan keluarga memberikan dasar bagi seseorang untuk memiliki kebiasaan, perilaku dan gaya hidup yang sehat. “Karena itu, kita perlu terus berupaya untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat mulai dari lingkungan keluarga,” katanya.
Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga pada dasarnya merupakan integrasi pelaksanaan program-program kesehatan baik Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) maupun Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) secara berkesinambungan, dengan target/fokus kepada keluarga berdasarkan data dan informasi dari profil kesehatan keluarga.
Pendekatan pelayanan yang mengintegrasikan IKP dan UKM secara berkesinambungan, dengan target keluarga, didasari data dan informasi dari profil kesehatan keluarga dan memberikan intervensi awal bila ada masalah kesehatan terhadap 12 indikator seperti yang terdapat pada Paket Informasi Kesehatan Keluarga (Pinkesga).
Sesuai Permenkkes Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan terdapat 12 indikator pelayanan dasar yang harus dilakukan kabupaten/kota yang pencapaiannya harus 100 persen.
Sebagian besar indikator SPM bidang kesehatan berisi 12 indikator keluarga sehat. Terdapat 8 indikator keluarga sehat terkait dengan indikator SPM dan hanya empat indikator keluarga sehat saja yang tidak terkait dengan SPM, yaitu merokok, jamban sehat, akses terhadap air bersih dan anggota JKN.
Jika pendekatan keluarga ini dilaksanakan dengan baik maka dapat dipastikan akan meningkatkan capaian SPM bidang kesehatan di kabupaten/kota. Hal ini dapat digunakan sebagai media advokasi kepada kepala daerah untuk mendukung pendekatan keluarga ini.
Selain penyelenggaraan program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga, pembangunan kesehatan juga perlu melibatkan lintas sektor melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
Hal tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa keberhasilan program kesehatan tidak terlepas dari peran masyarakat dan lintas sektor terkait.
Karena itu, Kementerian Kesehatan mendorong terlaksananya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
“Dengan Germas, kita mengajak kerja sama lintas sektor dan lintas program dalam mewujudkan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, yang pada akhirnya dapat membentuk bangsa Indonesia yang kuat,” katanya.
“Dengan mendorong Program Indonesia Sehat melalui pendekatan keluarga dan Germas, kita berupaya membangun kemandirian keluarga dan masyarakat dalam hidup sehat sebagai upaya promotif dan preventif yang pada akhirnya dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sehingga tercipta masyarakat yang produktif serta dapat berperan aktif dalam pembangunan nasional,” katanya.
ANT