Solo, Aktual.com – Penjabat Wali Kota Solo, Budi Suharto meminta kepada Komisi Panggulangan Aids (KPA) Solo untuk terus melakukan upaya pencegahan penularan HIV/AIDS. Hal tersebut diungkap Budi dalam upacara Peringatan Hari AIDS Sedunia di halaman Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (1/12).

Budi mengatakan dari catatan KPA penderita HIV/AIDS di eks Karesidenan Surakarta tahun 2015 mencapai 1.738 kasus. Dari data tersebut tercatat sekitar 400 orang penderita HIV/AIDS telah meninggal dunia.

“Pemkot terus melakukan berbagai upaya dan langkah-langkah setrategi untuk memberantas penyakit HIV/AIDS di Solo,” terang Budi.

Budi meminta kepada para pegiatan dan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Solo untuk terus menguatkan peran dan fungsinya dalam menginformasikan tentang penyakit HIV/AIDS kepada masyarakat. Dengan demikian, ungkap Budi penularan penyakit HIV/AIDS dapat dicegah.

“Anak-anak ini bisa menjadi target bagian tindakan pencegahan HIV/AIDS,” jelas dia.

Pengelola program KPA Solo, Tommy Prawoto mengatakan jumlah penderita HIV/AIDS di Sololoraya meningkat dibanding tahun 2014. Pasalnya, hingga November 2015 tercatat 1.738 kasus. Jumlah tersebut telah melebihi estimasi nasional yang hanya 1.356 kasus.

“Penderita HIV/AIDS ini seperti fenomena gunung es, yang terlihat lebih sedikit dibanding yang tidak teridentifikasi,” ungkap Tommy.

Meski demikian pihaknya mengaku terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Disamping itu juga meminta kepada masyarakat untuk memeriksakan diri ke klinik VCT (voluntary counselling dan testing). Cara lain adalah melalui pembentukan Warga Peduli AIDS (WPA) di 51 kelurahan.

Dalam apel peringatan Hari AIDS tersebut juga dilakukan penyataan sikap kepada pemerintah oleh para pegiat peduli HIV Solo.

Artikel ini ditulis oleh: