Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan saat membuka Rapat Koordinasi Bidang Politik & Keamanan Tingkat Nasional di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Kamis (3/5). Rakor bidang politik dan keamanan tingkat nasional tersebut dilakukan untuk menyambut tahun politik 2018 dan 2019. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, aktual.com – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan, para bidan merupakan srikandi-srikandi perkasa, lantaran perannya yang sangat luar biasa dalam kehidupan manusia. Khususnya dalam bidang kedsehatan.

Hal itu disampaikan Megawati dalam keterangan tertulisnya memperingati Hari Bidan Sedunia atau Internasional Midwives’ Day (IMD), Sabtu (5/5).

Dia mengatakan, hari bidan Sedunia pertama kali dirayakan pada 5 Mei 1991 dan sejak itu dirayakan di lebih dari 50 negara di dunia.

“Ide dari peringatan ini yaitu untuk menghormati jasa para bidan yang pada tahun 1987 mengadakan International Confederation of Midwives (ICM) Conference di Belanda,” kata Megawati.

Lalu, bagaimana dengan nasib Bidan di Indonesia?

Megawati menjelaskan, Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan di Indonesia memang mengalami penurunan. Tahun 2015, tercatat 4999 orang/1000 kelahiran. Tahun 2016, sejumlah 4912/1000 kelahiran. Tahun 2017, menjadi 1712/1000 kelahiran.

Sehingga, sambung dia, rata-rata sekitar 305 Ibu meninggal dari setiap 100 ribu kelahiran setiap tahunnya, padahal target MDGs minimal 102 per 100 ribu kelahiran.

“Di Indonesia, mayoritas kelahiran dibantu oleh Bidan (sekitar lebih dari 60%). Mereka bertugas hingga desa-desa terpencil dan sangat terpencil. Dan tentu memperjuangkan AKI tidak dapat dipisahkan dengan perbaikan nasib para bidan itu sendiri,” ujar dia.

“Salah satunya adalah status kerja yang pasti bagi mereka yang menjadi ujung tombak kesehatan. Saya apresiasi dan berterima kasih atas langkah Pemerintah Jokowi-JK, khususnya Menteri Kesehatan RI. Pada 21 Februari 2017 telah mengangkat 39.000 ribu Bidan dan Dokter yang bersatus PTT (Pegawai Tidak Tetap) SK Kemenkes menjadi PNS,”papar putri ploklamator Bung Karno itu.

Pun demikian, ujar Megawati, masih tersisa 4.153 Bidan dan Dokter PTT Kemenkes yang Belum mendapat kepastian (ditambah 68 dokter umum dan dokter gigi).

“Saya mendapatkan informasi, alasannya karena usia mereka di atas 35 tahun saat ini. Di berbagai kesempatan saya selalu katakan, mereka “tua” dalam pengabdiannya,” pungkas Megawati.

Oleh karena itu, ia menilai pengangkatan menjadi pegawai tetap negara untuk profesi-profesi pekerja pelayan publik harus memperhitungkan pula pengabdian dan kebutuhan negara atas kehadiran mereka yang menjadi garda terdepan dalam menjalankan program-program pemerintah.

“Di hari Bidan Internasional ini, saya nyatakan mendukung Pemerintah Jokowi-JK untuk mengangkat tenaga kesehatan, termasuk para Bidan berusia 35 tahun ke atas untuk menjadi PNS,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang