Ramadhan Pohan Bersama Guru dan Siswa di Medan
Ramadhan Pohan Bersama Guru dan Siswa di Medan

Medan, Aktual.com — Saat memperingati hari guru di sekolah Parulian I Medan, Ramadhan Pohan yang diundang sebagai tokoh masyarakat menceritakan kisah pendek tentang pentingnya guru usai tragedi pemboman Kota Nagasaki dan Hiroshima pada upacara Hari Guru, Rabu (25/11).

“Ketika Hirosima dan Nagasaki dibom hingga menewaskan ratusan ribu orang. Usai tragedi itu Kaisar Hirohito bertanya kepada menterinya, berapa jumlah guru yang selamat dari tragedi itu? Kaisar Jepang ingin tahu berapa jumlah guru yang selamat karena peran guru sangat penting dalam membangun Negara. Terlebih dalam situasi darurat seperti itu, guru lah yang bisa membangkitkan Jepang dari keterpurukannya,” ujar Ramadhan dalam pidatonya saat menjadi inspektur upacara.

Dalam pidatonya di hadapan ribuan murid sekolah, dia juga mengucapkan selamat hari guru. Dan berpesan agar guru tetap semangat dalam mengabdi kepada bangsa dan Negara.

“Jika kalian sudah menjadi orang sukses. Jangan lupa dengan guru kalian. Temui dia, semoga dia masih sehat .
Saya juga masih bertemu dengan guru SD saya dulu,” anjurnya.

Menurutnya, sebagai bentuk penghormatan kepada guru. Tingkat kesejahteraan guru juga perlu ditingkatkan. Tingkat kesejahteraan juga akan mempengaruhi mutu pendidikan di Indonesia.

“Ke depan gaji guru baiknya ditingkatkan. Sekedar ilustrasi, di luar negeri gaji guru tinggi. Gaji tinggi karena tanggung jawab guru juga tinggi. Mari kita sampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada guru-guru kita,” ujar Ramadhan yang juga sempat memberikan motivasi kepada murid.

Usai upacara hari guru tersebut. Ketua Yayasan Sekolah Parulian I Medan, Sopar Siburian mengajak Ramadhan untuk bersalaman dengan murid yang hadir. Mereka juga memotong kue ulang tahun untuk memperingati hari guru.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan