Jakarta, Aktual.com — Keberanian RA Kartini menembus ‘sekat-sekat’ primordial pada eranya menjadi pertanda kebangkitan kaum hawa di zaman kolonial. Tuntutan kesetaraan gender yang didengungkan Kartini selalu terngiang dan terasa hingga kini. Buah perjuangan perempuan kelahiran Jepara, Jawa Tengah pada 21 April 1879 tersebut, menjadi tonggak sejarah lahirnya emansiapasi wanita dalam setiap sendi kehidupan.
Dalam rangka memperingati semangat Kartini dan perjuangan emansipasinya, hari ini, Sabtu (23/04), Perhimpunan Pemilik Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS) Kalibata City, Jakarta Selatan, menggelar aksi sosial donor darah. Kegiatan rutin setiap satu semester ini merupakan aksi donor darah yang keenam kalinya dalam kurun waktu tiga tahun belakangan.
“Semangat Kartini dalam memperjuangakan kesetaraan kaum perempuan telah menjadi insipirasi kami sebagai perempuan masa kini untuk ikut berkontribusi pada bangsa. Donor darah dengan target 500 kantong darah adalah salah satu bentuk upaya kami berbagi kepada sesama,” ungkap Pembina PPPSRS Kalibata City, Musdalifah, kepada wartawan di Jakarta.
Musdalifah menjelaskan, kawasan hunian vertikal yang ditempati sekitar 27 ribu penghuni ini tidak pernah berhenti menggelar kegiatan sosial. Selain donor darah, santunan kepada anak-anak yatim piatu dan kaum dhuafa, serta menggelar Pekan Imunisasi Nasional adalah berbagai kegiatan rutin di Kalibata City.
“Donor darah ini melibatkan seluruh penghuni Kalibata City, baik pemilik, penyewa, maupun pengelola. Kami berharap aksi ini dapat menumbuhkan rasa saling peduli terhadap sesama. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi ajang silaturahmi ribuan penghuni Kalibata City,” harap Musdalifah.
Perempuan paruh baya ini juga memaparkan bahwa kegiatan donor darah sangat bermanfaat bagi pendonornya untuk menjaga kesehatan jantung, bermanfaat untuk meningkatkan produksi sel darah merah, serta membantu menurunkan berat badan. Dan, yang tidak kalah penting sangat bermanfaat untuk kesehatan psikologis, juga mendeteksi penyakit serius.
“Tidak hanya donor darah yang kami gelar hari ini, namun rangkaian kegiatan untuk terus memperat rasa kekerabatan sebagai makhluk sosial di lingkungan hunian vertikal juga kami laksanakan, seperti bazaar, lomba karaoke, lomba baju kebaya, dan panggung hiburan yang melibatkan anak-anak warga Kalibata City,” tutur Musdalifah.
Dalam kesempatan yang sama, Musdalifah sempat menyinggung maraknya pemberitaan miring tentang Kawasan Kalibata City beberapa waktu lalu. Diakui Musdalifah, sebagai salah satu warga Kalibata City, dirinya juga merasa risih dan tidak nyaman dengan kabar yang beredar.
“Kami berharap kegiatan warga dalam aksi sosial ini juga dapat menepis anggapan bahwa kawasan Kalibata City tidak seperti yang dibayangkan dengan persepsi negatif. Di sini dihuni anak-anak, orang tua, pemuka agama, pendidik, dan masih banyak lagi yang berharap bahwa kawasan hunian mereka bergerak ke arah positif, dan PPPSRS Kalibata City berkomitmen akan hal itu. Ini (donor darah, red) adalah bentuk implementasi PPPSRS dalam menjalankan amanah ribuan penghuni,” jelas Musdalifah.
Selaku perwakilan warga Kalibata City, dirinya selalu mengingatkan pihak Inner City Management, sebagai pengelola Kawasan Kalibata City untuk terus memberikan layanan yang terbaik kepada penghuni guna terciptanya hunian yang nyaman dan aman.
Artikel ini ditulis oleh: