Jakarta, Aktual.com – Memperingati hari santri nasional pada 22 Oktober mendatang, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan mengadakan serangkaian kegiatan di berbagai daerah di Indonesia.

Salah satu kegiatan tersebut adalah Musabaqoh Kitab Kuning atau Festival Kitab Kuning untuk seluruh santri di Nusantara.

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar mengatakan, membaca kitab kuning merupakan ikhtiar yang tetap harus ada dalam tradisi pesantren di tanah air.

Pria yang akrab disapa Cak Imin ini pun mengisahkan, masih banyak kader PKB yang tidak mengetahui kitab kuning ketika baru bergabung. Hal ini dikarenakan PKB merupakan partai yang menerima kader dari semua kalangan, tidak hanya kalangan santri saja.

“Banyak yang tanya, kitab kuning itu apa? kitab warna kuning, PKB kan warna hijau tapi bacanya kitab kuning,” ungkap Cak Imin di kantornya, Jakarta, Minggu (14/10).

Ia berharap, tradisi membaca kitab kuning tetap terjaga dengan diadakannya festival ini.

Selain itu, ia juga mengungkapkan jika peringatan hari santri nasional dapat menumbuhkan semangat persatuan dan kebersamaan yang mulai luntur di tanah air belakangan ini.

“Ada dua suporter klub sepak bola, suporter Persija sama Persib, kok bisa saling bunuh? Karena enggak ada santri di dalamnya. Coba kalau semua suporternya santri, mau bentrok pasti batal karena disuruh baca shalawatan,” ucapnya mengilustrasikan.

Perpecahan , konflik, kekerasan di masyarakat, kata Cak Imin, dapat teratasi dengan ditegakkannya nilai-nilai kesantrian.

“Dan hari santri ini harus mewarnai nilai-nilai kemasyarakatan kita. Konflik antar geng, antar kampung, antar suporter sepak bola, harus disemangati kebersamaan dan persaudaraan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan