Jakarta, Aktual.com – Kaum santri diingatkan untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia di tengah berbagai ancaman disintegrasi bangsa pada dewasa ini.

Pesan ini dilontarkan Ketua Umum Partai Kesatuan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam sambutannya pada saat membuka acara ‘Jalan Sehat Sarungan’ di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (30/9).

Acara ini sendiri diadakan untuk memperingati Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober nanti.

Menurut Cak Imin, potensi perpecahan bangsa bukan hanya karena diadakannya pesta demokrasi pada tahun depan, tetapi juga adanya ancaman konflik horizontal di tengah masyarakat.

“Bentrok antar suporter yang menghasilkan kekerasan dan bahkan meregang nyawa, maka kaum santri harus bertekad untuk menyatukan masyarakat dan menjembatani sehingga menyatukan nusantara, menyatukan negeri dan membangun solidaritas,” kata Cak Imin.

“Antar warga bangsa tidak boleh lagi ada perpecahan, apalagi konflik,” sambungnya.

Sesuai dengan namanya, acara ini diikuti oleh ratusan peserta yang melakukan jalan santai dengan mengenakan sarung. Rute dari jalan sehat ini dimulai dari kawasan Monas hingga bundaran HI dan kembali lagi ke Monas.

Selain Cak Imin, acara ini juga dihadiri oleh tiga menteri dari PKB, yakni Menristek Dikti Muhammad Natsir, Menakertrans Hanif Dhakiri dan Mendes PDDT Eko Putro Sanjoyo.

Cak Imin menjelaskan, sarung merupakan simbol dari kaum santri, di mana santri dididik dan diajar dengan kesederhanaan.

Selain itu, sarung juga disebut Cak Imin sebagai bentuk dari perlawanan terhadap penjajah pada masa kemerdekaan.

“KH Hasyim Asy’ari mengatakan wajib bagi kaum Islam untuk angkat senjata melawan penjajah pada masa revolusi,” pungkas Wakil Ketua MPR itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang