Ganjar Pranowo ketika berkeliling di Kota Medan disambut hangat oleh salah satu warga Medan
Ganjar Pranowo ketika berkeliling di Kota Medan disambut hangat oleh salah satu warga Medan. (Foto: Dok/Aktual)

Deli Serdang, Aktual.com – Gebrakan Ketua Umum Persatuan Radio, Televisi Publik Daerah seluruh Indonesia (Persada.id) Ganjar Pranowo untuk mendorong multiplatform penyiaran, selaras dengan semangat anak muda mengonsumsi informasi media.

Ia juga mengingatkan, media harus bertanggungjawab memberikan literasi bermanfaat bagi masyarakat.

Ganjar mengatakan hal itu saat berbincang dengan LPP 101,6 Kabupaten Deli Serdang dan BSB FM, di kawasan Gedung Serbaguna Sumatera Utara, Kamis (9/2).

Bertepatan dengan puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Sumut, agenda itu dihadiri pula Dirut RRI Hendrasmo dan Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan.

Saat perbincangan berlangsung, Ganjar secara spontan mengundang seorang siswa yang mau ikut berbincang. Lalu, seorang siswi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Leonora Lulu Olivia Marbun merangsek maju, dari kerumunan sambil tunjuk tangan.

Ketika ditanya Ganjar terkait kebiasannya mengonsumsi informasi media, Olivia mengaku lebih suka media online. Selain gratis, informasi yang diterimanya lebih cepat.

“Suka baca media online, karena kalau cetak lebih mahal. Kalau cetak harus jauh ke toko dulu. Kalau online kan gratis, mudah, dan cepat,” paparnya.

Ketika ditanya soal harapan pada pers nasional, gadis riang itu ingin agar media bisa memberikan informasi faktual dan berguna bagi warga.

Mendengar jawaban gadis berusia 17 tahun itu, Ganjar tidak kaget. Ia menyebut, media harus berkembang sesuai zaman. Terutama radio dan televisi lokal, yang harus mengembangkan berbagai platform siaran, tidak konvensional.

“Maka LPPL (Lembaga Penyiaran Publik Lokal) kita siaran konvensional, tapi harus bisa generate obrolan kita dengan Olivia. Dan bisa berjejaring dengan medsos, LPPL akan menginformasikan terus, sehingga masyarakat bisa cerdas, pelajar juga bisa diedukasi,” ujarnya.

Menurut Ganjar, literasi menjadi ujung tombak agar masyarakat tak terbelah di era disrupsi informasi. Oleh karena itu, LPPL baik radio maupun televisi, diharap mengambil peran dengan memberikan kabar positif, untuk merangsang warga berperan dalam pembangunan negeri.

Dengan fenomena itu, Ganjar menginstruksikan LPPL yang tergabung dalam Persada.id, agar menimba ilmu dengan LPP RRI.

“Kenapa (menggandeng) RRI? Kita latihan bersama juga lakukan capacity building, literasi digital radio, media ke anak muda generasi Z, agar selalu adaptif pada perkembangan zaman dan konten menarik,” urainya.

Sementara, Direktur Utama RRI Hendrasmo setuju dengan pemikiran Ganjar. Menurutnya, media punya tugas untuk menjadi penerang di kala disrupsi informasi.

“Intinya sekarang literasi guna membedakan informasi (benar dan hoaks),” ungkapnya.

Pers yang Bertanggung Jawab

Sementara, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengingatkan pentingnya menjadi insan pers yang bertanggung jawab.

Ia menyebut, pers di Indonesia kini berada dalam kondisi bebas dan merdeka. Kondisi itu menyebabkan banyak platform media digital tumbuh subur.

Presiden menyebutkan, saat ini masyarakat kebanjiran berita dari media sosial dan media digital lainnya, termasuk platform-platform asing, dan umumnya tidak beredaksi atau dikendalikan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Media konvensional yang beredaksi pun menjadi semakin terdesak dalam peta pemberitaan

“Pers sekarang ini mencakup seluruh media informasi, yang bisa tampil dalam bentuk digital. Semua orang bebas membuat berita dan sebebas-bebasnya. Sekarang ini masalah yang utama, menurut saya adalah membuat pemberitaan yang bertanggung jawab,” ujar Jokowi, pada HPN Sumut 2023.

Selain itu, dia juga menyoroti banyaknya media digital platform asing yang mengambil porsi iklan media lokal. Jokowi juga menyoroti isu keamanan digital, di tengah kecanggihan algoritma AI.

Untuk itu, Presiden mendorong penyelesaian dua Rancangan Peraturan Presiden (Perpres), yakni Rancangan Perpres tentang Kerja Sama Perusahaan Platform Digital dengan Perusahaan Pers untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas. Selain itu, ada Rancangan Perpres tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas.

Jokowi pun berharap, media arus utama tetap hadir, menjadi penjernih informasi. Selain itu, seluruh informasi yang disajikan perlu diverifikasi, agar memberi harapan pada seluruh elemen bangsa.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu