Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, berbicara dalam Focus Group Discusion (FGD) menyoal kondisi Sosial Politik, yang digelar oleh Fraksi PKS DPR di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (27/9). Dalam FGD yang mengangkat tema "Pancasila dan Integrasi Bangsa", tersebut, Panglima memaparkan bagaimana Pancasila menjadi dasar negara yang telah dipikirkan oleh para pendiri Bangsa sehingga tetap bertahan menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang memiliki keragamana Suku, Bangsa, Adat, Bahasa yang terbentang dalam ribuan pulang dari Saban sampai Merauke dan nilai tersebut harus dilindungi dari paham apapun agar kita tidak mudah terpecah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Festival Film Nusantara (FFN) dalam rangka peringatan HUT ke-72 TNI di Gedung Teater Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Selasa (10/10) malam.

Dalam acara itu, Panglima TNI didampingi oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi dan Kasum TNI Laksamana Madya TNI Didit Herdiawan.

Tak hanya itu, para perwira tinggi mulai dari bintang satu hingga bintang tiga juga sama-sama menyaksikan FFN.

Festival Film Nusantara 2017 yang diselenggarakan oleh Puspen TNI dalam rangka kemajuan perfilman Indonesia dan mengakselerasi karya konten kebangsaan sekaligus guna mewadahi film-film karya komunitas anak bangsa. Dimana, semua film peserta bukan merupakan film komersil seperti yang dibuat oleh perusahaan film besar, tetapi sumbangsih masyarakat dan prajurit TNI.

“Kegiatan Festival film ini untuk meningkatkan semangat kebangsaan, kebersamaan yang religius dan solidaritas serta disiplin dan kepemimpinan agar mampu menghargai perjuangan pahlawan bangsa,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Daiam kesempatan tersebut ditampilkan teater yang diperankan oleh para prajurit TNI diantaranya Kapten Inf Abu Bastian S, Lettu Inf Sulaiman S, Letda Chb (K) Uli Magdalena Serma Bek/ W Parah AP Serka Ti`U/ W Veronika, Serka Deasi, Serda Mustafa Habibi. Serda ( K) Rinia sekarwati, Serda (K) Yulianda KD, Serda(K) Venny Grace. Serda Tri Asviani, Serda intan Vantika D, Serda heru Purwanto, Serda Anggi R, Serda Rifki Fs, Prada Gregorius S, Prada Khaerul Dahlan, Prada M Kho|ii dan Prada Legi Apriansyah.

Menurut Panglima TNI, teater menjadi salah satu media untuk merefieksikan kebudayaan yang kerap dipandang sebagai ekspresi kebudayaan paling Iengkap dalam bidang seni.

Di sisi lain teater dalam bahasa Jawa dikenal dengan sebutan sandiwara sandi (simbol) dan Wara (berita) sebagai penyampaian tanda dan pembawa pesan lewat permainan laku peran, musik, tata panggung hingga cerita hingga lakon yang dibawakan.

Seni teater juga kerap memainkan peran yang sangat penting dalam mengkomunikasikan sesuatu dan analisis yang kritis terhadap realitas sosial yang ada sehingga mampu memberikan pencerahan kepada audiensi dalam menyikapi suatu persoalan.

Menurut Direktur Festival Film Nusantara RA Arifin, penyelenggaraan Festival Film Nusantara Tahun 2017 untuk meningkatkan semangat kebangsaan.

“Kami berharap akan jadi kegiatan terus menerus diselenggarakan, agar dapat menanamkan kebangsaan, nasionalisme, serta patriotisme,” ujar Arifin.

Festival Film Nusantara Tahun 2017 dimulai dengan pengumpulan film sejak Oktober 2016. Festival Film Nusantara Tahun 2017 diikuti 300 peserta.

“Diikuti oleh 300 film dan malam ini ada 40 film yang masuk nominasi, ini menunjukkan kreativitas film di Indonesia khususnya pada pelajar berkembang sangat baik,” ujar Arifin dalam sambutannya.

Ia menambahkan, dua kategori film dalam acara ini yakni film dokumenter untuk kategori umum dan film untuk kategori prajurit TNI.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan