Setelah menggelar pelatihan untuk anak-anak putus sekolah, Stanley Black & Decker akan membuka ruang karya di Code Margonda tersebut untuk umum. Tujuannya untuk mengedukasi para penggunaan perkakas secara aman bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dan siapa pun para pehobi dari komunitas do it yourself (DIY) atau mereka yang gemar mencipta furnitur sendiri.

“Sebagai produsen perkakas kami sangat mendukung industri kreatif, di mana salah satu jalannya bekerja sama dengan komunitas DIY dalam bentuk support edukasi penggunaan tools dengan aman untuk itulah kami mendirikan makerspace atau ruang karya bagi para pegiat komunitas DIY dengan menggandeng Code Margonda dan lem Crona,” ujar King.

Setelah pembukaan ruang karya tersebut, event HUT ke-175 Stanley Black & Decker pun berlanjut dengan pameran perkakas teknologi terbaru yang bertajuk “Untuk Kalian yang Membangun Indonesia” dan menggelar seminar dan dialog bersama Kementerian Perindustrian, mengenai industri kreatif dan gathering bersama para distributor di Jakarta disertai berbagai promo, games, demo yang bekerjasama dengan Tokopedia, dan program cicilan yang menggandeng FII Spektra.

Sementara, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan Stanley Black & Decker tersebut. Menurut Pradi Supriatna, program yang dilakukan Stanley Black & Decker, seiring sejalan dengan program pemerintah Kota Depok untuk terus mendorong semakin banyaknya komunitas-komunitas agar memiliki kemampuan menghasilkan berbagai produk kreatif, termasuk berbahan kayu.

Pradi Supriatna menjelaskan, melalui pelatihan dan ruang karya ini, kualitas berbagai kerajinan yang dihasilkan para komunitas di Depok, diharapkan akan semakin meningkat dari aspek pengerjaan karena menggunakan alat-alat yang tepat guna. Dengan peralatan yang canggih, aspek desain dan bahan kemasan produk kerajinan tentu akan akan meningkat mutunya.