Prajurit Satgas Pamtas Yonif Linud 431/SSP Kostrad tiba di tugu batas saat partoli perbatasan Indonesia-Papua Nugini di Waris, Keerom, Papua, Kamis (17/3). Patroli tersebut untuk mengecek tugu batas negara sekaligus menjaga keamanan dan kedaulatan Tanah Air. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/nz/16.

Jakarta, Aktual.com — Besok Indonesia akan memperingati kembalinya Papua ke dalam NKRI. Rencananya peringatakan akan dilakukan dengan pengibaran bendera Merah Putih raksana sebesar 50 kilogram diperbatasan Indonesia-Papua Nugini (PNG).

Danyon 411 Letkol Inf Nandang kepada di Jayapura, Minggu (5/1), mengatakan, kegiatan yang akan dilaksanakan di perbatasan itu sebagai peringatan kembalinya Papua ke dalam NKRI sekaligus Hari Pendidikan Nasional.

Oleh karena itu selain pengibaran bendera Merah Putih yang akan dipusatkan di mercu suar yang terletak di atas tebing di perbatasan RI-PNG juga akan dilakukan pengarahan tentang bela negara.

“Ceramah tentang bela negara akan diberikan kepada para pelajar sehingga menimbulkan rasa cinta terhadap tanah air,” kata Letkol Inf Nandang.

Ketika ditanya situasi keamanan di wilayah tugas Yonif 411, Letkol Inf Nandang mengaku, saat ini kondusif namun anggota tetap bersiaga dengan melakukan patroli di sejumlah kawasan yang diduga menjadi perlintasan ilegal bagi warga kedua negara.

Menurut dia, tercatat 16 jalan setapak yang diduga menjadi perlintasan bagi warga RI dan PNG di wilayah tugas Yonif 411.

Bendera Merah Putih raksasa seberat 50 kg dengan lebar 15 meter dan panjang 22,5 meter itu akan menggantikan bendera yang berukuran kecil.

Yonif 411, merupakan salah satu batalyon penugasan yang tergabung dalam satuan tugas pengamanan perbatasan RI-PNG.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara