Jakarta, Aktual.co — Ratusan warga dari berbagai daerah mengikuti kirab budaya suroan Komunitas Garudo Mukho Kediri, Jawa Timur, memeringati tahun baru Jawa 1 Suro yang bertetapan dengan tahun baru Islam 1 Muharam 1436 Hijriah.

“Ini untuk menghidupkan budaya nusantara. Kami berdoa untuk kemakmuran negara, kesejahteraan, serta kerukunan agar tetap jaya, ‘gemah ripah loh jinawi’ (subur makmur sejahtera, red),” kata Raden Ngabehi Tono Setyo Bimo dari Komunitas Garudo Mukho Sabtu, (25/10).

Ia mengatakan, ada banyak pesan yang terkandung dalam kegiatan tersebut. Selain untuk doa bersama, juga sebagai pengingat agar masyarakat tidak lupa terhadap tradisi leluhurnya.

Tono Setyo juga berpesan kepada para pimpinan negara agar selalu ingat pada rakyatnya, berjuang bersama demi kesejahteraan rakyat. Diharapkan, terjadi kerukunan di antara para pemimpin, sehingga semuanya bisa sejahtera dan makmur.

“Kalau terjadi gesekan itu lumrah, tapi pemimpin harus ingat pada rakyatnya agar semua sejahtera, makmur sesuai budaya Indonesia,” ujarnya.

Dalam acara itu, panita juga mengarak sejumlah benda pusaka, seperti tombak dan keris. Selain itu, terdapat sejumlah gunungan yang berisi bahan pokok, nasi lengkap dengan lauknya, hasil bumi, serta jajan pasar. Hal itu sebagai simbol kemakmuran.

Seluruh gunungan serta pusaka itu diarak keliling kota dan kembali ke lokasi pemberangkatan di Jalan Airlangga, Kota Kediri. Gunungan itu diperebutkan warga. Mereka membawa apa yang bisa direbut, baik nasi, buah, atau apapun yang mereka dapat.

Bahkan, warga pun juga rela memungut nasi yang sudah jatuh ke aspal. Mereka tidak merasa jijik, ketika memakan nasi yang sudah jatuh ke aspal tersebut. Mereka juga tidak sakit, dan lebih berharap ke berkah daripada khawatir sakit.

Panitia juga menyebar uang koin berupa pecahan Rp500 sampai Rp1.000 kepada masyarakat. Mereka saling berebut. Bukan hanya anak-anak, melainkan juga orang dewasa dengan harapan bisa mendapatkan berkah.

Suparmi, salah seorang warga Kota Kediri mengatakan, dirinya ikut berebut gunungan dan mendapatkan sayur. Ia berencana memasak sayur itu untuk keluarga. Ia juga berharap berkah dari sayur yang sudah didapat.

“Saya senang dapat sayur. Saya dan keluarga berharap dapat berkah,” kata Suparmi.

Kegiatan itu berlangsung di jalan raya, yang merupakan jalan utama Kota Kediri. Petugas dari Polres Kediri Kota sempat mengalihkan arus lalu lintas, sebab digunakan untuk acara itu. Namun, sejumlah kendaraan terutama roda empat, sempat nekat lewat jalur utama itu, sehingga arus lalu lintas macet.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka