Teheran, Aktual.com – Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, negaranya siap menghadapi setiap penarikan diri sepihak Amerika Serikat (AS) dari kesepakatan nuklir 2015. Hal ini dilontarkan oleh Zarif pada Jum’at (16/3) kemarin.
“Tindakan apa yang akan disahkan Republik Islam telah diramalkan di dalam Rencana Aksi Menyeluruh Bersama (JCPOA) dalam kasus negara itu tak bisa menikmati manfaat ekonomi dari kesepakatan nuklir tersebut,” kata Zarif, sebagaimana dilaporkan Xinhua, Sabtu (17/3).
Menurutnya, JCPOA telah memelihara hak Iran untuk melakukan penelitian dan pengembangan program nuklir damainya. Namun jika AS tetap menarik diri dari JCPOA, jelasnya, tentu merupakan sebuah kekeliruan dan sebuah kesalahan yang akan menyakitkan bagi negara Paman Sam itu.
“Republik Islam Iran siap menghadapi berbagai skenario sehubungan dengan itu,” ia menambahkan.
Pada 12 Januari, Presiden AS Donald Trump melepaskan sanksi nuklir terhadap Iran, tapi memperingatkan ia takkan melakukannya kecuali kesepakatan tersebut diperbaiki.
Namun, Iran telah berulangkali menyatakan Teheran takkan merundingkan kembali kesepakatan nuklir itu.
Berdasarkan JCPOA, Iran harus membatai program nuklirnya sebagai imbalan bagi pencabutan sanksi internasional.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Teuku Wildan