Jakarta, Aktual.com – World Economic Forum (WEF) merilis daftar daya saing negara-negara di dunia atau competitiveness index untuk tahun 2016 ini. Dari 138 negara yang diranking, posisi Indonesia mengalami kemunduran.

Setelah semula menempati posisi ke-37, kini peringkat daya saing pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) di level ke-41. Hal ini terjadi karena adanya perbaikan birokrasi pemerintah dan angka korupsi masih sebatas gimmick atau lips service semata.

“Saya rasa, peringkat kita yang turun lebih banyak disumbang oleh faktor-faktor laten seperti inefisiensi birokrasi, sistem pajak yang belum direformasi, kualitas infrastruktur dan kualitas SDM (sumber daya manusia)-nya,” jelas pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia (UI), Fitrha Faisal Hastiadi, di Jakarta, Minggu (2/10).

Menurutnya, sejauh ini memang pemerintah sudah berusaha dengan adanya paket kebijakan ekonomi, tetapi langkah-langkah perbaikan harus terus diperkuat.

“Selama ini belum ada usaha (perbaikan) serius hingga sekarang. Yang ada pembenahan birokrasi dan pemberantasan korupsi masih sebatas gimmick atau lips service,” jelas Fitrha.

Dia menambahkan, perbaikan di sektor infrastruktur yang saat ini tengah digenjot pemerintah memang tidak dalam waktu dekat ini dirasakan manfaatnya.

“Jadi soal infrastruktur dan SDM ini, meskipun sekarang sudah menjadi fokus pemerintah, tetapi dampaknya hanya akan terasa di jangka panjang,” tegas dia.

Hal itu sepertinya diketahui juga oleh pemerintah. Maka, langkah pemerintah mestinya melakukan perbaikan jangka pendek. Seperti memangkas inefesiensi birokrasi dan menggenjot aksi pemberantasan korupsi.

“Karena perlu diakui, dalam 10 tahun terakhir, berdasarkan World Governance Index, faktor-faktor tersebut (inefisiensi birokrasi) seakan berjalan di tempat (perbaikannya),” pungkas dia.

WEF sendiri akhir pekan ini merilis competitiveness index terhadap 138 negara-negara di dunia. Tiga posisi puncak diisi masing-masing oleh Swiss, Singapura, dan Amerika Serikat (AS). Sedang di negara Asia, Indonesia masih kalah jauh dari Jepang (8), Malaysia (25), Korea Selatan (26), China (28), dan Thailand (34).

Dalam Laporan Indeks Daya Saing WEF 2016-2017 ini, Indonesia hanya bisa unggul dari negara-negara seperti, Filipina (57), Brunei Darussalam (58), dan Vietnam (60).

Rilis peringkat WEF itu memberikan sudut pandang yang lebih mendalam terhadap produktivitas dan kemakmuran masing-masing negara.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ketika ditemui di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jumat lalu menyebutkan, dengan melorotnya peringkat daya saing ini menjadi PR yang sangat serius bagi pemerintah Indonesia.

“Pemerintah terus meningkatkan komitmennya. Baik dari sisi pemberantasan korupsi, efektifitas, birokrasi bahkan termasuk tingkat pajak Indonesia dan pelayanan pajaknya. Kami akan terus memperbaiki. Walaupun jauh di bawah masalah korupsi dan birokrasi,” cetusnya.

 

*Bustomi

Artikel ini ditulis oleh: