Apalagi, lanjut Agus, perbaikan iklim investasi juga telah dibantu dengan reformasi struktural perekonomian yang sedang dijalankan pemerintah.

“Sektor riil juga sedang dibenahi oleh pemerintah. Selain itu, kepercayaan investor juga meningkat dengan reformasi anggaran fiskal (APBN) pemerintah,” ujar dia.

Selain meningkatkan investasi, kata Agus, kenaikan peringkat S&P ini juga akan menurunkan beban biaya dana pemerintah (cost of borrowing) dalam menarik pendanaan. Contohnya, imbal hasil yang ditawarkan pemerintah melalui obligasinya dapat menurun karena Indonesia memperoleh kenaikan peringkat.

Pada Jumat akhir pekan lalu, S&P menaikkan peringkat surat utang Indonesia menjadi layak investasi (investment grade) dengan tingkat BBB- dari sebelumnya BB+, dan berprospek stabil (stable).

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan