Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR di Komples Parlemen, Jakarta, Kamis (2/7). Rapat tersebut membahas persiapan pengamanan pilkada, pelaksanaan 11 program prioritas Polri dan penanganan kasus-kasus teraktual Polri. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/Rei/kye/15.

Jakarta, Aktual.com — Aparat kepolisian terus melakukan antisipasi kemungkinan datangnya suku Uighur dari Provinsi Xinjiang, Tiongkok ke Poso, Sulawesi Tengah.

Upaya tersebut dilakukan untuk mencegah bergabungnya suku Uighur dengan kelompok teroris Santoso.

“Kami perketat razia pintu masuk ke wilayah Poso, itu yang saat ini kami galakkan,” ucap Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di PTIK, Jakarta Selatan, Senin (28/3).

“Untuk yang eksternal kami juga jaga pintu-pintu masuk perbatasan ke Indonesia, termasuk Malaysia,” sambung Kapolri.

Menurut Badrodin saat ini jumlah suku Uighur di Malaysia ada ribuan, namun pihaknya tidak tahu apakah ribuan suku Uigur ini masuk dalam kelompok garis keras atau bukan.

“Tentu ini perlu kerjasama juga dengan Pemerintah Malaysia. ‎Kami pun memahami memang ada komunikasi intensif antara mereka,” katanya.

Di Suriah lanjut Kapori, ada juga perwakilan suku uighur yang bisa mengatur penempatan.

Sebelumnya, Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan bahwa warga Uighur yang bergabung dengan kelompok Santoso berangkat dari Xinjiang menuju ke Bangkok kemudian ke Malaysia lalu Riau.

“Masuknya orang asing tidak lepas dari kecanggihan komunikasi internet. Teknologi ini dimanfaatkan ‎Santoso untuk mengajak siapa pun bergabung,” kata Rudy.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby