Adapun tema pelatihan yang disediakan antara lain Pelatihan Digital Transformation Smart City bersama NUS; Digital Transformation Digital Business bersama Tsinghua University; Digital Transformation Innovating, Public Policy and Service, dan Leading Smart Policy Design bersama Harvard Kennedy School, serta Digital Transformation Theory Policy and Practice bersama Oxford Internet Institute.

Guna mendorong pengembangan smart city dan mewujudkan agenda akselerasi transformasi digital, Menteri Johnny mengajak pimpinan pemerintah daerah baik dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota untuk mengambil bagian dalam program DLA.

“Bapak-bapak bupati dan ibu-ibu bupati, bapak-bapak walikota dan ibu-ibu walikota, para kepala daerah, dinas-dinas Kominfo atau satuan kerja apapun namanya untuk ikut ambil bagian di dalam Digital Leadership Academy ini. Karena ini penting sekali untuk memahami dan mengetahui (kepemimpinan di era digital),” ungkapnya.

Mengingat pentingnya program pelatihan kecakapan digital bagi para pemimpin, Menkominfo menegaskan pelatihan DLA akan menargetkan target mitra kerja yang saat ini hanya empat perguruan tinggi menjadi 20 perguruan tinggi ternama di dunia.

“Setidaknya kapan lagi bisa ikut pendidikan atau mengambil bagian dalam proses training bersama Harvard Kennedy School, Oxford University, National University of Singapore, Tsinghua University di Beijing dan ke-16 universitas ternama yang nanti akan segera bergabung bersama Kominfo, yang memberikan asistensi pelatihan-pelatihan bagi pengambil keputusan di daerah kita masing-masing,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin