Menurut Menteri Johnny, para alumni DLA tahun 2021 yang telah dinyatakan lulus mengikuti pelatihan tersebut juga memberikan kesan dan informasi terkait dengan program DLA dengan berbagai macam pelatihan.

“Dengan memahami dan mengetahui digital leadership maka digital policy, kebijakan digital dapat diberikan directive dan pengarahan yang lebih baik di dalam implementasi pembangunan kota kota cerdas, pembangunan masyarakat cerdas, pembangunan kehidupan cerdas, pembangunan perekonomian yang cerdas, pembangunan lingkungan hidup yang cerdas, dan kecerdasan digital lainnya,” paparnya.

Menkominfo menyatakan Program DLA memudahkan peserta dalam berkomunikasi karena disediakan berbagai terjemahan bahasa dan pendampingan untuk memastikan peserta mendapatkan informasi, pengalaman, pengetahuan atau teori-teori utama dan dasar untuk pengambilan keputusan di wilayah kerja masing-masing.

“Melalui kesempatan ini, sekali lagi saya mengajak kepala daerah sekalian untuk dapat mengikuti Program Digital Leadership Academy ini pada periode tahun depan setidaknya dapat dimulai, beberapa diantaranya telah mengambil bagian di tahun 2021. Mari bangun ketangkasan kota lewat utilisasi teknologi, sambut potensi dan resiliensi negeri melalui smart city demi mewujudkan Indonesia terkoneksi, makin digital, makin maju,” tuturnya.

Menteri Johnny menegaskan pengembangan smart city atau kota cerdas yang diinisasi melalui Gerakan Menuju 100 Smart City harus juga mendukung berbagai program prioritas lainnya untuk bermigrasi ke ruang digital.

“Pengembangan smart city yang optimal, khususnya dalam mendukung industri pariwisata memerlukan berbagai prasarana penunjang yang harus dipenuhi, termasuk ketersediaan jaringan listrik, infrastruktur konektivitas, sarana transportasi yang dapat diandalkan hingga sumber daya sumber daya manusia yang cakap,”  jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin