Petugas memeriksa pipa penyaluran gas LPG Bright Gas di Depot LPG Pulau Layang Plaju Palembang, Sumatera Selatan, Senin (29/5). Memasuki bulan Ramadan Pertamina Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel menambahkan stok LPG hingga 1.822 MT per hari. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc/17.

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi VII DPR Hari Purnomo meminta Direksi PT Pertamina (Persero) segera menyelesaikan permasalahan DEPO di Makassar, yang terlilit sengketa lahan dan tidak memenuhi aspek standarisasi keamanan.

Sesungguhnya, kata Hari perusahaan BUMN itu sudah memiliki kontrak lahan lainnya yang ideal untuk menjadi lokasi pembangunan DEPO, hanya saja dahulunya rencana itu terhambat permasalahan politik reformasi tahun 1998. Oleh sebab itu dia minta lahan tersebut diaktifkan kembali.

“Kontrak itu sudah ada untuk membangun terminal baru di Makassar, tetapi samapai hari ini tidak dieksekusi. Jadi itu tolong di perhitungkan dan direaktivasi dan saya yakin itu pasti visible. Lahannya di Maros 20 hektar,” kata dia di Jakarta ditulis, Selasa (12/9).

Sebelumnya, Anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto meminta Direksi PT Pertamina mengambil keputusan yang jelas atas permasalahan DEPO Bahan Bakar Minyak (BBM) di Makassar.

Berdasarkan Safty Fire Protection Association Internasional, DEPO ini tidak lolos dari ketentuan kelayakan, selain lahannya dalam persengketaan, namun juga tidak memenuhi standarisasi kapasitas.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Wisnu