Banda Aceh, Aktual.co — Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas bumi (Hiswana Migas) Aceh, Budi Faisal mengatakan penurunan penjualan elpiji tabung 12 Kg dan peningkatan permintaan, sebagai penyebab kelangkaan elpiji 3 kg.
Saat ini, kelangkaan elpiji ukuran 3 kg terjadi hampir di seluruh kabupaten/kota Aceh.
“Kita telusuri kelangkaannya karena peningkatan permintaan. Misalnya, dalam aturan satu keluarga itu hanya diberikan dua tabung untuk 20 hari. Hari ini ibunya yang beli, besok ayahnya, lusa anaknya. Sehingga, satu rumah bisa enam tabung elpiji 3 kilogram,” sebut Budi Faisal, Kamis (8/1).
Elpiji yang dibeli itu lalu digunakan untuk usaha seperti warung nasi dan warung kopi di Aceh.
“Paska kenaikan harga elpiji 12 kg, masyarakat yang dulunya menggunakan elpiji 12 kg, kini menggunakan elpiji 3 kilogram. Sehingga, permintaan semakin tinggi,” ujarnya.
Disebutkan, harga eceran tertinggi (HET) sesuai surat keputusan gubernur Aceh, untuk elpiji 3 kilogram yaitu Rp16.000. Harga itu dengan jarak 60 kilometer dari SPBE. “Jika di luar jarak itu, bisa jadi harganya bertambah,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh: