Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (17/7). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Juni 2017 mencapai USD10,01 miliar atau turun 27,26% dibanding Mei 2017. Jumlah tersebut juga turun sekitar 17,21% jika dibanding periode sama tahun sebelumnya. enurunan nilai impor tersebut disebabkan karena turunnya nilai impor migas dan nonmigas. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah terus menggenjot kualitas pelabuhan Tanjung Priuk menjadi pelabuhan transshipment berkelas internasional. Hal ini menjadi tekad bagi Kementerian Perhubungan.

Dengan kondisi itu, maka pelabuhan Tanjung Priok diharapkan bisa disandari kapal-kapal dengan kapasitas besar. termasuk kapal-kapal importer yang membawa barang-barang dari luar negeri untuk pasar Indonesia.

Menurut menteri Pehubungan Budi Karya Sumadi, pelabuhan merupakan salah satu komponen pendukung konektivitas. Terlebih, posisi Indonesia dalam rute pelayaran dunia yang merupakan salah satu jalur perdagangan utama dunia.

“Makanya, pengembangan pelabuhan di Indonesia akan terus ditingkatkan hingga 2030. Termasuk juga pengembangan peti kemas sangat diperlukan di berbagai lokasi pelabuhan,” jelas dia di acara Indonesia CEO Talk ‘Dampak Integrasi Pelabuhan dan Logistik Terhadap Perekonomian Indonesia’, di Jakarta, Selasa (10/10).

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) Elvyn G Masassya menambahkan, untuk fase pertama di tahun ini, pihaknya berharap sudah bisa menerima kapal besar yang membawa kargo impor dari Eropa dan Asia Timur.

“Dan kemudian mengirimkannya kembali kepada Eropa dan Asia timur,” jelas dia.

Kemudian fase pertama tepatnya pada tahun 2017 hingga 2018, diharapkan mulai banyak kapal besar yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok. Khususnya kapal-kapal yang akan mengimport dari negara Australia dan Amerika Serikat.

“Dan kita akan mulai di tahun 2017-2018 ini untuk bisa masuk Australia bahkan USA,” kata dia.

Barulah kemudian pada tahun 2018 dan 2019, dirinya menargetkan kapal-kapal impor asal Indonesia bisa mengimport barang dari seluruhan negara yang ada di dunia.

“Jadi, 2018-2019 itu mudah-mudahan kita bisa masuk ke berbagai belahan dunia dengan source kargo yang berasal dari seluruh Indonesia,” tegas dia.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan