Sejumlah santri memperlihatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang mereka peroleh di Aula Baiduri Sepah, Malang, Jawa Timur, Senin (15/6). Sebanyak 840 siswa tak mampu yang sebagian besar adalah santri menerima KIP dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) setelah dilakukan verifikasi oleh tokoh masyarakat di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/ed/foc/15.

Jakarta, Aktual.com-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) terus melakukan pembenahan untuk mempermudah penggunaan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Salah satunya dengan meluncurkan program KPI Smart dan KIP Plus. Demikian di katakan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud RI Hamid Muhammad, di Jakarta, Kamis (10/11).

Program ini memiliki keunggulan yakni cepatnya pencairan dana tanpa perlu difasilitasi oleh pihak sekolah.“Para siswa yang kurang mampu diberi Smart KIP beserta PIN-nya. PIN ini kemudian dapat digunakan saat hendak berbelanja,” ujarnya.

“Pencairan dana langsung ke rekening bank siswa. Tidak seperti biasanya, untuk mencairkan dana KIP perlu berkoordinasi dengan sekolah dan dinas pendidikan. Nah, dengan kehadiran Smart KIP ini mempermudah dan mempersingkat siswa mencairkan uang,” imbuhnya.

Perlu diketahui, dana pencairan Smart KIP terbagi dua. Setengahnya bisa langsung cair dalam bentuk uang tunai, sementara separuhnya lagi hanya bisa dipakai secara non tunai untuk belanja keperluan sekolah. Tentu saja ini sangat mudah digunakan dan pastinya para siswa senang dengan kehadiran Smart KIP ini. Penggunaan KIP melalui mesin gesek EDC sangat mudah dan cepat yang biasa kita jumpai di berbagai mini market dan tempat perbelanjaan lainnya.

“Dengan adanya Smart KIP, permasalahan akurasi data dan pemanfaatan dana bisa terselesaikan. Siswa juga belajar mengelola keuangan,” kata Hamid.

Dengan adanya Smart KIP ini, penggunanya tidak lagi bisa semabarangan. Karena model kerjanya sudah kerjasama dengan pihak bank. Sehingga pembelanjaannya tidak bisa semaunya. Sudah ada skema berapa untuk belanja buku, peralatan sekolah, dan lain sebagainya.

“jadi betul-betul bisa terkontrol. Kita sudah uji coba dan mudah-mudahan untuk tahun depan bisa kita perluas. Hanya saja ini tentunya Cuma bisa dilakukan di kota-kota dimana terdapat fasiltas EDC dan ATM,” ujar Hamid.

Di tahap awal, Smart KIP bisa dipakai di mesin gesek EDC BNI dan BRI yang ada di Kota Yogyakarta. Ada sekitar 150 mesin EDC dan 40 toko yang sudah bisa melayani pembelanjaan menggunakan Smart KIP. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) ditunjuk untuk menyalurkan dana bantuan bagi siswa sekolah dalam Program Indonesia Pintar (PIP).

Caranya dengan menggunakan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang disebut dengan Smart KIP. Uji coba Penggunaan KIP Plus dilakukan pertama kali di Yogyakarta. Bank pelat merah itu mendapatkan porsi pelaksanaan uji coba KIP Plus bagi 142 siswa penerima PIP yang tersebar di 28 SMA Yogyakarta.

*Adv

Artikel ini ditulis oleh: