Bandung, aktual.com – Tokoh masyarakat, KH. Abdullah Gymnastiar angkat bicara soal ditetapkannya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai tersangka kasus penistaan agama.

Berikut pernyataan sikap pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhiid ini :

Sehubungan dengan adanya langkah lanjutan dari pihak kepolisian, maka yang paling penting bagi semua elemen adalah

1. Bersyukur kepada Allah bahwa kita telah didldik oleh Allah dengan episode ini, perjalanan ini sangat mahal dan sangat berharga bagi semua pihak, bagi Kepala Negara tentunya bisa mengambil pelaiaran yang sangat banyak atas kejadian ini, bagi aparat kepolisian dan tentara tentu juga mengambil pelaiaran yang demikian besarnya atas kejadian ini, demikian pula tokoh-tokoh masyarakat, para pejabat dan kita rakyat kecil luga bisa mengambil hikmah darl semua ini sehingga dengan adanya episode ini maka benar-benar telah membuat kita meniadi masyarakat yang semakin “DEWASA”, semakin “MATANG” semakin “BISA BERNEGARA” dengan cara-cara yang baik dan benar, bagaimana toleransi diterapkan dengan cara yang baik, bagaimana tanggung jawab para tokoh dan para pejabat didalam menjaga akhlak dan lisannya, sehingga tidak hanya “KERJA… KERJA… KERJA” tetapi juga tak kalah penting “AKHLAQ… AKHLAQ… AKHLAQ” yang harus ada pada diri para pejabat, tokoh-tokoh serta semua masyarakat Indonesia.

2. Khususnya kepada umat islam; bahwa kita sudah mengambil hikmah besar atas kejadian ini dan kita semua sadar untuk membela Al Quran akan jauh lebih manfaat jikalau membela Al Quran iustru dengan Akhlaq Al Quran yang ada dalam diri kita. Kita harus evaluasi apakah membela Al Quran, kita sudah dengan sering membacanya? Apakah kita membela Al Quran kita sudah mempelajarinya? Dan yang lebih utama lagi apakah kita membela Al Quran telah berjuang untuk mengamalkannya? Tidak cukup hanya lisan dan semangat kita mengatakan membela Al Quran TETAPI kita teruskan periuangannya membela AI Quran ini dengan bersungguh sungguh belajar dan mengamalkan Al Quran sehingga nampak keindahan bangsa dan umat islam dengan indahnya akhlaq kita. Kita jangan berhenti hanya sampai pada sakit hati karena dinistakan saja, TETAPI harus tetap berjuang sampai mewuiudkan akhlaq Qurani terwu‘jud dan membumi di Indonesia sehingga menjadi negara yang penuh berkah dan indah serta dalam Ridho Allah SWT.

3. Tidak boleh ada siapapun yang merasa berjasa atas semua ini, karena semua nikmat adalah karunia Allah SWT. Hanya Allah saja yang berjasa dan sebagai Pemberi Karunia sehingga amalamalan kita tetap terpelihara dalam keikhlasan dan tetap dicatat sebagai amal kebaikan bagi kita semua.

Demikian semoga ada hikmah dan manfaat bagi kita semua, serta terimakasih kepada semua pihak yang menjadi jalan urusan ini menjadi baik.

Laporan : Muhammad Jatnika

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby