Jakarta, Aktual.com — Juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menilai tudingan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang menyebut ada politikus kuat terkait perpanjangan kontrak Freeport, berpotensi mengakibatkan terjadinya kegaduhan politik.
Pasalnya, Sudirman enggan menyebut nama orang yang dimaksud.
“Mohon kepada pak menteri, kalau ada yang mencatut presiden, bilang namanya. Begitu saja. Jadi jangan bikin gaduh,” ujar Ruhut di Jakarta, Kamis (12/11).
Ruhut mengaku heran dengan Sudirman yang tidak melaporkan hal ini ke pihak yang berwenang.
“Kalau tahu, kenapa dia tidak ucapkan,” katanya.
Menurut Anggota Komisi III ini, apa yang disampaikan Sudirman hanya akan membuat publik menduga-duga sehingga membuat gaduh karena ada saling curiga.
Diketahui, pada Jumat lalu, (6/11), Sudirman menyebut ada politikus yang ‘menjual’ nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mengeruk keuntungan pribadi. Sang politikus meminta jatah saham di PT Freeport Indonesia.
Orang tersebut, kata Sudirman, menjual nama Presiden dan Wakil Presiden untuk menjadi jembatan perpanjangan izin operasi PT Freeport. Sesuai kontrak, izin perusahaan asal AS itu akan berakhir pada 2021.
Sudirman sudah melaporkan kejadian itu kepada Presiden dan Wapres. Harapannya, Jokowi dan JK menindaklanjuti aduan ini.
Artikel ini ditulis oleh: