Aksi KAMMI di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/5), untuk menuntut penyelesaian kasus BLBI dan Century. Foto: Ist

Jakarta, Aktual.com – Pimpinan Nasional Keluarga Alumni KAMMI (Pimnas KA KAMMI), mengaku kecewa dengan sikap aparat kepolisian yang bertindak arogan, ketika aktivis KAMMI menggelar aksi di depan Istana Negara Jakarta, Rabu (24/5). Akibat tindakan tersebut, ratusan aktivis mengalami luka dan tujuh lainnya diamankan polisi.

“Kekerasan itu telah memakan banyak korban luka dan ratusan lainnya menjadi korban dari tendangan dan pukulan polisi,” kata Sekjen Pimnas KA KAMMI dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta.

Atas sikap keras Polisi tersebut, Pimnas KA KAMMI menyatakan sikap:

1. Mengutuk keras kekerasan yang terjadi pada mahasiswa yang berunjuk rasa malam ini. Kekerasan dan represifitas aparat keamanan harus diusut tuntas. Segera bebaskan mahasiswa yang ditangkap.

2. Sikap tidak adil Polisi dalam memberlakukan unjuk rasa telah menyakiti masyarakat luas. Ahoker dibiarkan sampai pagi, tapi masyarakat yang kritis pada Jokowi digebug habis. Polisi semakin tidak simpatik di tengah masyarakat dan menimbulkan antipati yang luas. Saatnya Polisi melakukan evaluasi.

3. Pemerintah harus dengarkan tuntutan mahasiswa dan rakyat. Selesaikan kasus hukum yang membelit negeri ini. Kasus Sumber Waras, Korupsi Bus Transjakarta, Reklamasi Teluk Jakarta, Simpang Susun Semanggi, BLBI, E-KTP dan sebagainya adalah beban yang harus diselesaikan agar bangsa ini bisa berjalan maju.

4. Bangsa ini harus bebas dari tekanan pemilik modal dan koruptor yang mengacaukan kehidupan bangsa ini. Lawan seluruh kekuatan modal yang menyetir dan mengendalikan hukum di negara ini.

Artikel ini ditulis oleh: