Kemudian kekuatan politik Susilo Bambang Yudhoyono, kata dia, yang berhasil menjabat selama dua periode dengan latar belakang TNI, ternyata juga tidak melakukan pengekangan terhadap rakyat.

Begitupun Megawati dan Gus Dur yang memimpin dimasa yang tidak kalah pelik menghadapi persoalan bangsa, namun mereka juga tidak sampai memberangus kemerdekaan rakyat atas alibih penertiban.

Bahkan jika diingat, saat Pilpres 2014, karena latar belakang seorang TNI, Prabowo Subianto mendapat serangan kampanye negatif dengan diisukan bahwa dia akan melakukan pemberangusan terhadap lawan politiknya atau siapa saja yang bertentangan dengan arah kebijakan.

Tuduhan itu cukup menjual dan mengerus suara pasangan Prabowo-Hatta. Sekarang, kata dia, seakan menjadi jawaban bahwa ternyata tuduhan itu berbalik arah, malah rival Prabowo disaat Pilpres yakni Joko-Widodo yang melakukan penerapan pengendalian paksa terhadap kebebasan rakyat.

“Ternyata itu (pengekangan) terjadi sekarang, di tangan seorang presiden sipil yang tidak nampak punya bakat menjadi tiran, tapi terjadi! Rezim ini telah kehilangan akal untuk mengelola kompleksitas keadaan.”

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Wisnu