Jayapura, (10/4) Aktual.com – Persediaan logistik di Papua aman setelah peningkatan status dari siaga menjadi tanggap darurat COVID-19 di provinsi tersebut.

Terpenuhinya persediaan pangan terungkap saat pengecekan yang dipimpin Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, Kamis (09/4), terhadap ketersediaan beras dan BBM.

Pemerintah provinsi (pemprov) Papua mulai memberlakukan status tanggap darurat itu Kamis(9/4) hingga 6 Mei 2020.
Pengecekan logistik yang diikuti pejabat Sekda Papua Ridwan Rumasukun Kadisdeperindakop Papua Omah Laduani dan anggota satgas pangan dimulai dengan melihat persediaan beras di gudang Bulog Papua di Santarosa, Jayapura.
Selama berada di gudang Bulog, Kapolda Papua dan Sekda serta rombongan mendapat penjelasan dari Kadivreg Bulog Papua dan Papua Barat Soni Kenedi yang menyatakan persediaan beras diseluruh gudang Bulog mencapai 27.000 ton.
Menurut dia, untuk beras tidak ada masalah karena persediaan beras aman hingga 4-5 bulan ke depan, dengan kebutuhan beras khususnya di Papua mencapai 6.400 ton per bulan.
Walaupun persediaan cukup hingga lima bulan ke depan, lanjut dia, Bulog Papua akan tetap mendatangkan beras sebanyak 2.500 to dari Jawa Timur dan Merauke untuk memenuhi kebutuhan beras.
GM Pertamina MOR VIII Hera Indra Wirawan mengatakan saat ini  permintaan BBM turun mencapai 22 persen.
“Hampir semua penggunaan jenis BBM mengalami penurunan,” katanya.  Adapun jenis BBM yang mengalami penurunan yakni Solar, Premium, Pertamax, dan minyak tanah.
“Tidak ada masalah terhadap ketersediaan BBM khususnya di Papua,” kata Indra Wirawan.
Antara

Artikel ini ditulis oleh:

As'ad Syamsul Abidin