Jakarta, Aktual.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempersingkat waktu kunjungannya ke Amerika Serikat untuk menangani masalah asap. Namun, hal tersebut juga dinilai karena presiden harus mengurus masalah penundaan RAPBN 2016 yang terancam tidak disahkan DPR.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan kembalinya Presiden Jokowi ke Tanah Air lebih cepat dari jadwal yang ditentukan merupakan sinyal yang baik. Apalagi, tidak ada hal yang substansial di negeri paman sam itu.
“Kalau menurut saya mungkin presiden mendengar juga masalah kabut dan lain-lain. Syukur lah denger, lagian juga disana mau ngapain. Kalau ada klaim akan bawa bantuan itu wacana aja. Jadi lebih bagus mengurus disini. Lebih bagus juga pulang. Dan menurut saya pmbicaraan APBN ini harus dituntaskan,” ujar Fadli di DPR, Jakarta, Selasa (27/10).
Fadli menilai kehadiran presiden Jokowi pada pembahasan RAPBN 2016 sangatlah penting. Sebab, Jokowi adalah komandan di pemerintahan. Lagipula, banyak kementerian yang belum memyelesaikan pembahasan RAPBN dengan komisi di DPR.
“Kita kan lihat proses berjalan di komisi ada yang selesai, ada yang belum. Tapi semua di ketok di paripurna. Untuk hal-hal yang belum kan kita minta penjelasan dari pemerintah. Dalam hal ini sebagai user pemerintah, kehadiran presiden menjadi penting,” paparnya.
Dia menegaskan, DPR bisa saja menolak pengesahan RAPBN 2016 jika pemerintah tak serius membahasnya.
“Jadi kalau nggak serius dan anggap enteng untuk apa kita teruskan. Bisa saja kan tertunda kalau ada fraksi yang menyatakan menolak. Makanya ingin ada penjelasan. Terkait juga PMN,dana tanggap asap juga kecil dan dana desa kecil,”
“Politik kan dinamis bisa aja di sahkan bisa aja tolak,” cetus Politisi Gerindra ini.
Artikel ini ditulis oleh: