Jakarta, Aktual.com — Dewan Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98, Monalisa Misjan mengatakan, bahwa persoalan Indonesia tidak selalu membahas tentang buruh.

“Indonesia bukan hanya buruh, ada banyak hal persoalan kita, kalau kita sebut ini krisis multidimensi,” demikian kata Monalisa, kepada Aktual.com, di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (30/11).

Monalisa mempertanyakan, mengapa perhatian masyarakat Indonesia saat ini harus fokus sepenuhnya terhadap buruh. Menurut ia, bahwa yang diketahuinya, kehidupan buruh Tanah Air justru tidak sengsara dalam faktanya.

“Dari informasi yang saya dapatkan, dari gaji, tunjangan, dan bonus yang mereka dapatkan, itu mereka terima bisa Rp3 juta-Rp4juta, yang sudah senior bisa mendapatkan Rp7 juta- Rp9 juta mereka dapatkan setiap bulan,” paparnya.

“Coba Anda lihat jika barisan buruh demo, motor besar semuanya. Bandingkan dengan kehidupan petani, aktivis. Buruh sakit bisa dapat BJPS,” kata ia kembali memberikan contoh.

‎‎Ia kembali menuturkan, bahwa kehidupan buruh tidak terlalu menyedihkan. Indonesia penuh dengan persoalan dan sedang dalam masa pembangunan untuk menata kembali kerusakan yang ditimbulkan.

“Kalau menurut saya pimpinan para buruh ini jgn memprovokasi, tetapi mencerdaskan para buruh, memberikan pengajaran bagaimana hak-hak dan kewajiban guru, kemudian bagaimana sistem sebenarnya,” tambahnya.

“Apakah sistem Indonesia ini menganut kapitalis atau mau diarahkan ke sosialis, mestinya yang duduk sebagaimana pimpinan buruh mengerti dan harus paham detil-detil ekonomi,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: