Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengusulkan moratorium ujian nasional (UN) pada 2017. (ilustrasi/aktual.com)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengusulkan moratorium ujian nasional (UN) pada 2017. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi akan tetap teguh dengan rencana kebijakannya yakni memoratorium Ujian Nasional (UN), meskipun mendapat penolakan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini penolakan moratorium UN belum pernah disetujui secara resmi dalam rapat terbatas kabinet.

“Karena Pak Wapres yang sampaikan. Nanti kita tunggu tindaklanjutnya. Kita masih tunggu formalnya keputusan kabinet terbatas nanti,” kata Muhadjir di Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (14/12).

Menurut Muhadjir kebijakan moratorium UN telah diusulkan ke Presiden Jokowi, sehingga dirinya pun akan tunduk kepada keputusan presiden bila secara resmi usulan itu ditolak.

“Pasti lah (ingin). Wong itu sudah diusulkan. Tetapi saya kan pembantu Presiden, saya terserah Presiden,” tegasnya.

Sebelumnya sempat diberitakan, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan usulan moratorium ujian nasional pada 2017 tak disetujui, namun Mendikbud diminta mengkaji ulang pelaksanaan ujian nasional.

“Ya hasilnya usulan moratorium itu tidak disetujui, tetapi disuruh kaji ulang,” kata JK di Istana Presiden, Jakarta, Rabu (7/12).

Alasan tak disetujui, kata JK, ujian nasional masih dibutuhkan untuk meningkatkan mutu dan pemerataan pendidikan. Jika tanpa ujian nasional, kata dia, pemerintah tak punya acuan pendidikan di Indonesia.

Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Arbie Marwan