Jakarta, Aktual.co — Pengamat kebijakan energi Yusri Yusran menyebutkan bahwa batal naiknya harga Pertamax dan sejumlah BBM nonsubsidi atau BBM umum akibat dari desakan pemerintah merupakan tindakan pelanggaran terhadap aturan yang ada.

Pasalnya, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden nomor 191 tahun 2014, dimana untuk penetapan harga jual BBM Umum sepenuhnya menjadi wewenang PT Pertamina (Persero).

“Kenaikan harga Pertamax di intervensi, artinya Pemerintah mengintervensi Perpres 191 san Permen nomor 39 yang diperbaiki dengan permen 04 2015. BBM umum itu diputuskan oleh Pertamina. Ini untuk golongan kelas menengah. Tidak boleh itu, artinya pemerintah yang melanggar,” kata Yusri saat berbincang dengan Aktual di Jakarta, Senin (25/5).

Sekalipun Pemerintah telah membantah jika disebut telah mengintervensi, namun hanya sekadar menyesuaikan daya beli masyarakat, menurut Yusri hal itu tetap saja merupakan tindakan intervensi dan bukti bahwa Pemerintah berpihak pada golongan kelas menengah ke atas.

“Itu kan yang mengkonsumsi golongan kelas menengah ke atas. Tidak masalah jika dinaikan,” ujar Yusri.

Ia menjelaskan, akibatnya, Pertamina berpotensi mengalami kerugian lantaran batal naiknya harga BBM umum tersebut. Apabila hal itu terjadi, maka berpotensi juga adanya dugaan tindak pidana korupsi.

“Adanya intervensi dengan melanggar aturan, jika ada kerugian negara, ini jelas delik korupsi,” tutupnya.

Sementara itu, aktivis politik Ratna Sarumpaet juga mengaku tersinggung dan geram dengan kejadian tersebut. Dikatakannya, hal itu menunjukan bahwa Pemerintah dan Pertamina takut dengan golongan menengah atas.

“Kita lihat kemarin, kenapa Pertamina tidak jadi naikan Pertamax? Itu kan secara kasat mata itu kalau aku tersinggung. Itu tuh seolah Pertamina takut banget sama menengah atas. Kalau menengah bawah, premium dan solar kan digoyang-goyang terus, tapi Pertamax, sudah mau naik malah ga jadi. Marah ga? Kan itu isyarat buat kita, menegaskan kepada kita, bahwa dia (Pertamina dan Pemerintah) akan korbankan rakyat asalkan dia jangan sakiti orang-orang kaya,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka