Jakarta, Aktual.com – Hingga saat ini realisasi BBM Satu harga baru mencapai 26 titik dari target sebanyak 54 titik pada tahun 2017. Selain itu, program ini telah menjadi beban bagi PT Pertamina (Persero) karena harus mengeluarkan biaya lebih untuk menyetarakan harga pada tempat-tempat yang sulit dijangkau.
Karenanya, untuk mengejar target dan membagi beban yang ditanggung Pertamina, pemerintah meminta pihak swasta yaitu PT Aneka Kimia Raya (AKR) Corporindo Tbk untuk menjalankan program BBM Satu Harga.
“Secara proaktif kami meminta agar pihak swasta juga lebih berperan dalam membangun infrastruktur untuk BBM Satu Harga di daerah terpencil,” jelas Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana secara tertulis, Selasa (24/10).
Dadan menegaskan supaya program BBM Satu Harga berhasil dan masif, Pemerintah meminta swasta memperbanyak Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang dalam konteks BBM satu harga dikenal dengan istilah lembaga penyalur BBM.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka