Jakarta, Aktual.com – PT Pertamina (Persero) menyangkal bahwa perusahaan itu bukan bertindak sebagai off taker pada fasilitas terminal penyimpanan LNG (Gas Alam Cair) Bojonegara, Banten, Jawa Barat yang sedang dalam proses perecanaan pembangunan.

Dinelasjan oleh Vice President of the Liquefied Natural Gas ( LNG) PT Pertamina(Persero), Didik Sasongko Widi bahwasanya posisi Pertamina hanya sebagai pengguna fasilitas.

“Itu bukan off taker, Jadi yang namanya pembangunan di Bojonegara itu merupakan penbangunan Joint venture yang akan memberikan service regastifikasi. Jadi kita akan bayar fee, kayak tol fee penggunaan pipa,” kata Didik, Minggu (9/10)

Dia memaparkan mekanismenya yakini LNG yang dibawa oleh Pertamina melalui kapal, lalu kemudian diproses atau diregastifikasi hingga menjadi produk gas yang siap dijual oleh pertamina.

“Jadi seperiti tukang jait, pertamina bawa bahan ke sana, tolong jaitkan jadi pakaian, setelah jadi, saya ambil pakaiannya. Jadi bukan ngambil operator fasilitas, tapi Pertamina ikut serta dalan joint venture itu,” tandasnya.

Namun informasi ini berbeda dengan apa yang pernah disampaikan oleh Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro. Menurutnya Pertamina akan bertindak sebagai off taker, kendati proyek itu tanpa melalui tender.

“Jadi ini B to B, kita bukan buka tender, kita hanya sebagai off taker. Kita berdasarkan peraturan yang benar, semua itu prosesnya ada, kemudian disitu kita hanya off taker, Pertamina belum banyak terlibat karena kita hanya memastikan nanti BSM melakukan proyek itu sesuai peraturan yang berlaku” kata Wianda di Gedung Pertamina Jakarta Pusat, Senin (4/4).

Dadang 

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby