Jakarta, Aktual.com – PT Pertamina (Persero) membantah melakukan penarikan atau penghilangan secara perlahan dengan mengurangi peredaran BBM jenis Premium di Masyarakat. Melalui Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Wianda Pusponegoro mengklaim pihaknya tidak berhak dan bertentangan dengan arahan pemerintah apabila melakukan tindakan tersebut.
Dia berujar bahwa Pertamina akan terus melayani dan tidak akan menghilangkan Premium di SPBU selagi masyarakat masih membutuhkan. Wianda mengklaim saat ini memang jenis Premium mulai ditinggalkan masyarakat dan beralih ke jenis Pertalite dan Pertamax.
“Kita tidak bisa langsung melakukan seperti itu (penghapusan Premium) karena Premium itu penugasan khusus dari pemerintah. Nah berarti harus yang memutuskan adalah ESDM melalui Dirjen migas, jadi kita biasanya melaporkan hal ini, mengkoordinasikan. Mereka juga akan melihat bagaiamana kondisinya,” kata Wianda, Selasa (13/9)
Namun pernyataan Wianda tersebut berbeda dengan temuan Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) di lapangan. Disinyalir peningkatan konsumsi Pertalite karena tidak tersedianya jenis Premium di SPBU, sehingga ada keterpaksaan masyarakat untuk beralih jenis BBM.
Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman menjelaskan teknis yang diterapkan oleh Pertamina dengan melakukan distribusi terbatas secara meluas yang telah berlangsung sejak satu bulan lalu. Namun konsumen tidak menyadari dan beranggapan ketidak tersedianya Premium tersebut oleh lambatnya pasokan dari depo.
“Dari hasil temuan saya di SPBU 34-13707 samping Apartemen Cibubur, serta pemantauan media yang terjadi di SPBU berbagai daerah, maka dapat disimpulkan kebijakan Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang sudah dilakukan secara terbatas dan meluas di awal bulan Agustus 2016 , hanya saja awalnya konsumen yang tidak memperoleh Premium beranggapan kehabisan Premium karena keterlambatan suplai dari depo BBM Pertamina. Kemudian waktu, terungkap memang banyak SPBU yang sudah tidak menyalurkan Premium,” kata Yusri, Kamis (8/9).
Dadang Sah
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan