Dirut Pertamina Dwi Soetjipto memberi paparan dalam konferensi pers tentang kinerja Pertamina kuartal II di Kantor Pertamina, Jakarta, Selasa (5/8). PT. Pertamina Persero mencatatkan laba bersih sebesar 570 juta dolar AS per semester I 2015 atau mengalami penurunan dari periode yang sama pada tahun lalu. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/foc/15.

Jakarta, Aktual.com — PT Pertamina (Persero) membenarkan adanya surat yang dikirimkan oleh Ketua DPR RI Setya Novanto kepada Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto terkait permintaan agar membayar biaya penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) pada PT Orbit Terminal Merak (OTM).

“Ada (surat dari Setya Novanto). Kalau tertulis di surat sih 17 Oktober, mungkin butuh waktu tanggl 19 Oktober baru diterima,” kata Vice‎ Presiden Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (18/11).

Meski begitu, Wianda mengaku belum bisa menjelaskan mengenai pembayaran biaya sewa penampungan BBM di Merak kepada PT Orbit Terminal Merak (OTM) sebagaimana yang tercantum dalam surat tersebut. Wianda berdalih belum bisa menjelaskan kepada awak media lantaran kontrak kerja sama tersebut sudah dilakukan sebelum Direktur Utama Pertama Dwi Soetjipto menjabat, sehingga membutuhkan waktu bagi perseroan untuk memeriksa kembali keabsahan surat.

“Kami melakukan tata kelola yang benar, pemintaan business to business masih harus di dalami. Pertamina gak akan gegabah. Surat seperti itu pertamina harus dalam posisi mengambil keputusan untuk GCG,” terangnya.

Wianda mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah menelusuri keberadaan kontrak-kontrak yang telah dibuat Pertamina dengan PT OTM. Termasuk juga nomor-nomor kontrak yang ada dalam surat Setya Novanto juga tengah di dalami.

‎”Saya belum baca substansi kontak. Karena kontrak itu gak ada di saya, ada dibagian pemasaran. Makanya sekarang kita lagi cari. Kita itu tidak mau serta merta bertindak,” tutupnya.

Surat dengan kop Dewan perwakilan Rakyat (DPR) ditujukan ke Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto tertanggal 17 Oktober 2015 tersebut juga menyertakan beberapa surat lampiran. Semisal notulensi rapat negosiasi awal antara Pertamina dengan OTM, surat berisi penyesuaian kapasitas tangki timbun di PT Orbit Terminal Merak, surat review kerjasama pemanfaatan terminal BBM Merak, dan lainnya.

Dalam surat itu juga tertulis Setya Novanto menyinggung nama Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Hanung Budya.

“Sesuai dengan pembicaraan terdahulu dan informasi dari bapak Hanung Budya Direktur Pemasaran dan Niaga, sekiranya kami dapat dibantu mengenai addendum perjanjian jasa penerimaan, penyimpanan dan penyerahan Bahan Bakar Minyak di Terminal Bahan Bakar Minyak antara PT pertamina (Persero) dengan PT Orbit Terminal Merak yang sudah bapak terima beberapa minggu lalu,” tulis surat itu.

Berdasarkan informasi, surat ini terkait dengan penyimpanan bahan bakar minyak yang pernah diperiksa KPK pada waktu lalu. PT OTM merupakan perusahaan milik grup Muhamad Reza Chalid yang dikelola oleh anaknya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan