Jakarta, Aktual.co — Direktur Pemasaran PT Pertamina Ahmad Bambang mengatakan bahwa untuk mencapai kemandirian energi maka dibutuhkan adanya kilang modern.
“Ya harus punya kilang modern agar bisa bersaing, bukan kilang yang sudah di atas 50 tahun,” kata Bambang kepada saat dihubungi Aktual.co di Jakarta, Jumat (27/2).
Perlu diketahui, sebelumnya Bambang menyatakan bahwa saat ini Pertamina masih lebih diuntungkan dengan mengimpor minyak dan Bahan Bakar Minyak (BBM) dibandingkan dengan memproduksi di kilang pengolahan sendiri. Pernyataan tersebut juga dinilai oleh Pengamat Energi sekaligus Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean sebagai pernyataan yang menunjukan mental tidak bisa membedakan antara tujuan keuntungan dengan tujuan kemandirian.
Untuk membangun suatu kilang pun membutuhkan waktu bertahun-tahun. Sementara itu, sejauh ini progres pembangunan kilang baru Pertamina baru sampai pada tahap joint study bersama para investor.
“Ya mestinya bisa empat sampai lima tahun kalau sudah mulai bangun dari sekarang. Progres masih studi bersama investor untuk kelayakan proyek-proyek dimaksud. Swasta juga boleh bangun sepanjang ada ijin dari Kementerian ESDM. Ditjen Migas juga sudah mengumumkan akan ada kilang swasta baru,” terang dia.
Ia menambahkan, untuk proses joint study pun saat ini sudah pada tahapan nota kesepahaman (MoU).
“MoU sudah, ini studi untuk global sampai menjadi HOA (head of agreement) butuh enam bulan, baru (lanjut) studi detail butuh enam bulan – satu tahun lagi,” tambah Bambang.
Selain mengenai energi fosil itu, Bambang juga menerangkan bahwa saat ini pihaknya pun terus mengembangkan energi alternatif lainnya seperti Vigas (gas untuk bahan bakar kendaraan) dan geothermal (panas bumi).
“Vigas kemarin sudah diresmikan oleh Wagub DKI, (kami) tambah lima unit di Gandaria, Cijantung, Kemanggisan, Kemayoran dan Daan Mogot sehingga di DKI Jakarta kini total ada 17. Ditambah di Bali ada 3, Bandung (1), Semarang (1), Yogyakarta (1), sehingga total jadi 23. Kami akan kebut sehingga tahun ini paling tidak menjadi 50 buah, SPBG tambah 100,” terangnya.
“Untuk panas bumi silahkan tanya ke Direktur Hulu. Detail pembangunan kilang baru, silahkan tanyakan ke Direktur Pengolahan,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka

















