A worker walks in between oil barrels at Pertamina's storage depot in Jakarta in this January 26, 2011 file photo. To match Special Report CHINA-CORRUPTION/INDONESIA REUTERS/Supri/Files (INDONESIA - Tags: ENERGY BUSINESS)

Jakarta, Aktual.com – Direktur utama PT Pertamina (Persero) mengungkapkan bahwa pihaknya dalam satu hari membutuhkan dolar Amerika Serikat (AS) sebanyak US$500 juta untuk impor minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM).

“Rata-rata sehari membutuhkan US$ 400-500 juta dolar AS untuk impor,” kata Dwi saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, ditulis Rabu (17/6).

Ia menerangkan, kebutuhan dolar sebesar itu digunakan untuk melakukan impor BBM dan minyak mentah sekitar 750.000 barel per hari.

“Kalau kebutuhan BBM nasional kan 1,6 juta barel per hari, produksi BBM dari kilang 850.000, jadi yang kita impor 750.000 barel per hari,” ucapnya.

Ia menambahkan, terlebih menjelang ramadhan dan lebaran tahun ini yang sudah tentu akan turut mendongkrak kuota impor akibat meningkatnya konsumsi, yang artinya juga kebutuhan dolar akan meningkat sekitar 15%.

“Puasa dan lebaran ini, kebutuhan premium naik 18%, solar 11%, dan avtur 10%. Artinya dolar naik 10-15%,” tutup Dwi.

Artikel ini ditulis oleh: