Jakarta, Aktual.com — PT Pertamina mencatat realisasi investasi sebesar 3,62 miliar dolar AS sepanjang 2015 di tengah pelambatan industri migas global.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, realisasi investasi itu membuat produksi migas pada 2015 naik 10,6 persen dibandingkan 2014, yaitu dari 548,5 ribu menjadi 606,7 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD).
Menurut dia, peningkatan produksi tersebut harus dilakukan kendati industri migas global justru sedang turun.
“Karena permintaan di Indonesia masih jauh lebih besar dibandingkan produksi, Pertamina sebagai kepanjangan tangan negara harus meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan sekaligus mengurangi impor.”
Sementara, realisasi investasi nonhulu termasuk di dalamnya pengolahan dan pembangunan pipa gas bumi dapat terlihat di antaranya dari peningkatan “yield valuable” produk kilang dari semula 73 persen menjadi 75 persen dan penurunan impor premium sebesar 30 persen yang setara dengan penghematan devisa dua miliar dolar AS per tahun.
Serta, pembangunan proyek-proyek pipa transmisi gas bumi di Arun-Belawan, Belawan-KIM-KEK, Gresik-Semarang, Porong-Grati, dan Muara Karang-Tegal Gede dengan total panjang 851 km.
“Dari proyek-proyek investasi yang kami lakukan sepanjang 2015 telah dibuka lapangan kerja untuk 10.000 orang sebagai salah satu kontribusi penting dari Pertamina untuk negara.”
Selain lapangan kerja, lanjut Dwi, Pertamina juga telah menyetorkan dana Rp77,87 triliun sepanjang 2015 untuk pembayaran pajak tahun buku 2015 dan dividen tahun buku 2014. Perinciannya, Rp71,62 triliun berupa setoran pajak dan Rp6,25 triliun setoran dividen.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu