Jakarta, Aktual.com- Proyek pembangunan kilang di Bontang Kalimantan Timur menimbulkan silang informasi kepada masyarakat. Ternyata berdasarkan pengakuan Menteri ESDM, Ignasius Jonan, pihak pemerintah belum memberikan keputusan apapun untuk melakukan penugasan kepada Pertamina.
Saat ini tambahnya, dia sedang mengkaji skema yang ada, meskipun dia mengakui cendrung berkeinginan melakukan penugasan kepada Pertamina agar perusahaan itu lebih fleksibel memilih rekanannya untuk percepatan pembangunan.
“Saat ini kilang Bontang sedang di bahas kalau bisa ditugaskan ke pertamina. Jadi belum resmi, pengennya lebih cepat,” ujar Jonan, Rabu (9/11)
Keterangan ini bertolak belakang dengan apa yang disampaikan oleh pihak Pertamina sebelumnya. Melalui Direktur Megaproject Pengolaha dan Petrokimia, Rachmat Hardadi mengklaim bahwa dia sudah mengantongi ijin penugasan dari pemerintah.
Selama ini Pertamina merasa terganjal dengan adanya aturan melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) atau memilih partner melaku tender. Namun dengan skema penugasan, Perusahan plat merah itu bisa memilih partnernya secara langsung.
“Gressroad refinery bontang ini menarik, karena sudah diputuskan menjadi penugasan dari semula KPBU,” kata Direktur Megaproject Pengolaha dan Petrokimia, Rachmat Hardadi di Gedung Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (8/11)
Untuk diketahui perusahan national oil company (NOC) asal Oman telah menemui Menteri BUMN, Rini Soemarno untuk menyatakan ketertarikan proyek kilang Bontang.
Perusahan itu telah menyiapkan dana sebesar USD12 miliar, namun niat investasi itu terhambat oleh KPBU karena Pertamina tak bisa menunjukkan atau memilih partnernya secara langsung.
Laporan: Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby