Jakarta, Aktual.com – PT Pertamina EP menargetkan produksi Lapangan Rantau, Aceh, menembus 3.000 barel minyak per hari (BOPD) pada Januari 2019.
Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu, mengatakan demi menjaga ketahanan energi nasional, Pertamina EP mulai kegiatan tajak sumur RNT-SZ24 di wilayah Pertamina EP Asset 1 Rantau Field.
“Kegiatan tajak sumur ini adalah wujud komitmen kami mendukung ketahanan energi nasional,” ujarnya.
Nanang mengatakan kegiatan tajak sumur RNT-SZ24 sebenarnya masuk ke dalam program 2019, namun Pertamina EP mempercepat pelaksanaan tajak pada akhir 2018.
Manajemen Pertamina EP memberikan apresiasi yang tinggi terhadap Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang yang memberikan dukungan besar atas kesuksesan dan kelancaran kegiatan tajak sumur.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang yang mendukung kegiatan tajak sumur terlaksana dengan baik,” jelas Nanang.
Bupati Aceh Tamiang H Mursil mendukung langkah Pertamina EP dalam kegiatan operasi produksi di wilayah Aceh Tamiang.
Apalagi, kontribusi Pertamina EP untuk masyarakat Aceh Tamiang cukup terasa.
“Selain kontribusi berupa dana bagi hasil, kegiatan CSR Pertamina EP juga sangat membantu masyarakat Aceh Tamiang. Karena itu, kami siap mendukung kegiatan operasional PT Pertamina EP,” jelas Mursil.
Dia berharap produksi minyak Pertamina EP di Rantau bisa meningkat.
Kendati sudah dibor sejak puluhan tahun lalu, sumber daya migas di Aceh Tamiang tersebut diproyeksikan masih banyak.
Sementara itu, Rizal Risnul Wathan, selaku General Manager Pertamina EP Asset I, menambahkan kegiatan tajak sumur RNT-SZ24 ditargetkan pada kedalaman 600 meter.
Sebagai bentuk sinergi antaranak usaha BUMN, Pertamina EP menggandeng PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI), anak usaha Pertamina di sektor jasa pengeboran.
“Tajak sumur menggunakan RIG CWKT 210 dengan total investasi untuk pengeboran di RNT-SZ24 sekitar 1,8 juta dolar AS. Selama 10 hari ‘drilling’ dan delapan hari komplesi,” ujarnya.
Rizal memproyeksikan kegiatan sumur RNT-SZ24 dapat memproduksikan minyak sekitar 180 BOPD sehingga meningkatkan produksi minyak dari Pertamina EP Asset 1 Rantau Field.
Saat ini, produksi minyak Rantau Field sekitar 2.800 BOPD dan ditargetkan menjadi 3.000 BOPD pada pertengahan Januari 2019.
“Produksi minyak itu berasal dari 124 sumur aktif, 80 sumur produksi dan 44 injeksi,” ujarnya.
Ia menjelaskan proyeksi cadangan minyak Rantau Field dapat bertambah hingga dua juta barel bila dari kegiatan pemboran sumur RNT-SZ24 menunjukkan hasil sesuai dengan target.
Ant
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta