Jakarta, Aktual.co — Dalam rangka mengoptimalisasikan infrastruktur bahan bakar minyak (BBM),  PT Pertamina (Persero) melakukan kerjasama dengan PT Adaro Energy Tbk. Dalam kerjasama ini disepakati bahwa Adaro akan membeli bahan bakar kepada Pertamina dan pemanfaatan storage milik Adaro oleh Pertamina.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengungkapkan, nilai kontrak kerjasama ini sebesar Rp7 triliun per tahun dan akan berlaku selama 10 tahun ke depan.
“Pertamina jual bahan bakar kepada Adaro yang nilainya Rp7 triliun kurang lebih, akan bisa naik ke depannya,” ujar Dwi di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (13/5).
Selain itu, sambung Dwi, Pertamina juga dapat memanfaatkan aset yang dimiliki Adaro, berupa tempat penyimpanan (storage) untuk bahan bakar.
“Storage Adaro akan bisa bantu Pertamina kembangkan terminal d Indonesia Timur, storage ini juga bisa kita kembangkan,” ungkapnya.
Suplai bahan bakar akan dimulai dua bulan lagi, dengan volume per tahunnya sebanyak 550.000 kiloliter (kl) dan ditargetkan meningkat menjadi 800.000 kl sebagai upaya pengamanan suplai BBM ke Indonesia Timur.
“Kerjasama ini digunakan untuk pemanfaatan dan dimungkinkan diperluas untuk pengamanan supply chain dan jadi salah satu langkah yang diarahkan Bu menteri (Rini Soemarno, Menteri BUMN) untuk tingkatkan cadangan kita dari 18 hari jadi 30 hari,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: