Dirut PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto. (ilusrasi/aktual.com)
Dirut PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto. (ilusrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Mantan Serikat Pekerja Deputi SKK Migas yang kini sebagai CEO PT Petro TC International, Iwan Ratman merasa Prihatin atas kegoncangan di Perusahaan Pertamina. Semakin disesalkan, dalam pengamatannya, Kementerian BUMN tidak transparan dan menyembunyikan sesuatu atas permasalah yang terjadi.

Pada dasarnya, pergantian direksi BUMN adalah hal yang wajar saja dan tergantung dari Menteri BUMN. Namun pencopotan Dua direksi Pertamina kali ini tercium aroma persaingan dan pertikaian internal yang tidak sepele. Dan kemungkinan masalahnya dipicu oleh kepentingan-kepentingan kelompok melalui Dewan Komisaris.

“Pemerintah selaku pemegang saham terbesar semestinya transparan karena BUMN ini adalah milik Rakyat, bukan milik pribadi atau kelompok,” ujar Iwan Ratman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (4/3).

Lebih lanjut dia meminta penunjukan Dewan Direksi harus didasarkan atas kapabilitas dan pengalaman profesional, bukan atas kedekatan apalagi nepotisme. Apabila kaidah-kaidah tersebut tidak dijalankan maka kehancuran Pertamina hanya menunggu waktu.

Selain itu, dia menuntut perhatian yang serius dari Presiden Jokowi. Pada saat kampanye dulu, kenang Iwan, Jokowi Menjanjikan Pertamina dapat tumbuh menjadi Power House Indonesia dan akan mengalahkan Petronas. Namun sudah lebih dari 2 Tahun masa pemerintahan berjalan, belum ada tanda-tanda itu.

“Bila perlu membuka lelang jabatan untuk direksi Pertamina, sehingga akan didapat kandidat terbaik. Dengan demikian, kelak kandidat terpilih tidak perlu balas budi atas membayar kepada mafia yang akan menjadi beban dalam mengemban amanah rakyat sebagai Direksi,” tandasnya.

(Laporan: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka