Petugas mengawasi pemindahan pekerja dari FSO Aberkha Pertamina menuju kapal uang akan mengunjungi Poleng Processing Platform (P3) milik Pertamina EP yang dioperasikan Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) di kawasan lepas Pantai Barat Madura, Jawa Timur, Minggu (6/9). Pertamina berencana melakukan 20 pengeboran sumur eksplorasi, naik dari rencana semula yang hanya sembilan sumur eksplorasi pada 2016. Hal itu dilakukan guna menambah cadangan dan produksi minyak. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/kye/15

Jakarta, Aktual.com – PT Pertamina Hulu Energi mencatatkan produksi minyak bumi mencapai 63 ribu barel per hari (BPH) hingga Maret 2017 atau memenuhi 99 persen dari target yang ditetapkan sebesar 64 ribu BPH.

President Direktur PHE Gunung Sardjono Hadi di Jakarta, Rabu (12/4), mengatakan produksi tersebut dicapai karena kenaikan hasil minyak dari Blok “Offshore North West Java” (ONWJ) yang terletak di lepas pantai Laut Jawa.

“Kenaikan produksi minyak dari Blok ONWJ karena kenaikan ‘share’ (bagi hasil) setelah masa terminasi pada Januari dan peningkatan produksi dari blok Jambi Merang dan NSO,” kata Gunung.

Ia mengatakan selain minyak, produksi gas bumi pada kuartal-I 2017 tercatat positif mencapai 723 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau sebesar 94 persen dari target sebesar 769 MMSCFD.

Produksi gas meningkat akibat kenaikan produksi di Blok Jambi Merang dan Blok “West Madura Offshore” (WMO) dengan tambahan produksi yang mampu diserap oleh konsumen.

Gunung menambahkan berbagai aktivitas dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan tingkat produksi PHE, seperti proyek integrasi “EPCI-1PHE WMO Integraton Project” yang diharapkan mampu mencapai puncak produksi sebesar 3.000 barel minyak per hari (BOPD) dan gas 16 MMSCFD.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan