Jakarta, Aktual.com — Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero), Ahmad Bambang menantang pemerintah untuk mengubah regulasi dan kesal dengan para pengamat yang kerap membandingkan harga penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan negara-negara lain, tidak secara seimbang (Apple To Apple).

Menurutnya jika memang mau harga BBM murah, pemerintah harus terlebih dahulu merubah sistem akuntansi negara supaya satu wadah kebijakan antara subsidi dan penerimaan.

“Setiap negara punya cara. Kalau mau harga BBM Indonesia seperti Malaysia, ubah dulu sistem akuntansi negara ini supaya satu gentong antara subsidi dan penerimaan, bisa nggak?,” tantangnya di Hotel Royal Kuningan Jakarta, Selasa (29/3).

Lebih lanjut dia mempertanyakan para pengamat yang memberikan komentar di publik, tidak secara objektif, menurutnya para pengamat membanding-bandingkan harga diantara jenis BBM mengacu kepada harga yang murah dari berbagai negara.

Dia menjelaskan, alasan penjualan BBM jenis Avtur lebih murah di negara Singapura lantaran negara itu memberikan subsidi terhadap Avtur karena negara tersebut mengincar sektor jasa agar para turis berdatangan, selain itu di negara tersebut tidak ada biaya distribusi sehingga harga lebih kompetitif.

“Kenapa kalau bicara BBM, tidak dibandingkan dengan Singapura yang sangat mahal? Kenapa kalau Avtur dibandingkan dengan Singapura yang murah, bukan dengan Thailand yang mahal? Singapura tidak ada biaya distribusi Avtur, pasti juga murah karena negaranya mengincar jasa internasional, dia ada subsidi di sana, dia kota jasa,” pungkas Bambang.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka