Semarang, Aktual.co — PT Pertamina Jateng-DIY (Persero) menyatakan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis solar maupun bensin di jalur Pantura Pekalongan bukan karena pengurangan suplay pada distributor maupun SPBU.
“Kita tidak melakukan pengurangan suplay. Distribusi dilakukan masih tetap sama seperti sebelum adanya wacana kenaikan dari pusat,” kata Asisten External Relation Pertamina Jateng-DIY, Robert MV, saat dihubungi, Senin (17/11).
Pihaknya menegaskan kelangkaan BBM di wilayah pemasaran bukan terkait penghematan untuk meng-cover kebutuhan selama akhir tahun 2014, melainkan jumlah kebutuhan yang meningkat.

Terhitung secara kuantitas, volume kebutuhan BBM jenis premium di seluruh Indonesia mencapai 86 liter ton, meningkat 91 liter ton per hari. Dari total volume justru mengalami peningkatan setiap hari.
“Dari jumlah itu, bila diasumsikan ada pengurangan suplay, maka justru semakin menambah beban kelangkaan,” beber dia.
Menanggapi soal penimbunan BBM menjelang kenaikan BBM yang rencananya akan diputuskan malam ini, pihaknya menyebut itu bisa saja terjadi yang dilakukan secara masif dan terstruktur. Akan tetapi bila jumlah volume penimbunan besar, maka akan mengurangi kebutuhan konsumsi masyarakat.
“Sebaliknya, penimbunan BBM dalam jumlah kecil itu tidak berpengaruh signifikan pada kelangkaan. Semisal saja, pembelian premium dengan jerigen,” ujar dia.
Diketahui, berdasarkan pantauan di lapangan, SPBU di Tirto Pekalongan mengalami kelangkaan BBM jenis premium maupun solar. Masyarakat terpaksa membeli Pertamax dengan harga yang lebih mahal. 

Artikel ini ditulis oleh: