Vice President Corporate Communication PT Pertamina (persero), Wianda Pusponegoro (Aktual/Ilst.Nlsn)
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (persero), Wianda Pusponegoro (Aktual/Ilst.Nlsn)

Jakarta, Aktual.com – Terungkapnya skandal impor minyak oplosan yang tidak sesuai komposisi spesifikasi pesanan berbuntut panjang. Pasalnya dampak yang diakibatkan merugikan bisnis PT Pertamina. Saat ini Pertamina mengaku telah mengirim lawyer untuk mengungkapkan fakta dari kesalahan tersebut.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Wianda Pusponegoro mengatakan hasil investigasi yang dilakukan tim Pertamina akan dikomparasikan dengan pihak seller.

“Kita secara legal masih mereview, apa-apa dari sisi dispute untuk dikomparasikan dari kedua belah pihak. Kita akan melihat apakah ini murni kesalahan seller atau juga ada kontribusi dari yang lainnya. Jadi ini kita sama-sama review, kita tidak boleh gegabah,” kata Wianda di Kawasan Cikini Jakarta, Kamis (29/9).

Namun desakan publik meminta Pertamina bersikap transparan dan profesional dalam kasus ini, Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR), Febby Tumiwa menyebutkan kredibilitas Pertamina dipertaruhkan oleh kasus yang menyerupai skandal lama yakni kasus Zatapi.

Oleh karena itu tegas Febby, penyelidikan yang dimaksudnya Pertamina harus memenuhi asas transparansi dan dilaporkan kepada publik agar menjadi pembuktian bagi direksi Pertamina untuk komitmen memerangi mafia di tubuh perusahaan BUMN itu.

Kemudian, jika ditemukan adanya oknum yang melakukan permainan atau kesengajaan mencari untung dari selisih harga komposisi, dia minta oknum tersebut ditindak tegas, begitupun terhadap kontraktor Glencore harus dijatuhkan sanksi black list.

“Saya sarankan hasilnya agar diumumkan oleh Pertmina kepada publik. Ini menyangkut kepercayaan publik kepada reformasi di internal Pertamina. kan ISC dibentuk untuk mengganti Pertal yang dibubarkan, kalau ada permainan dalam ISC, kan sama aja bohong, berarti reformasi itu gagal. Saya kira nanti kalau ada unsur kesengajaan, Glencore itu sebagai trader harus diblacklist, tidak boleh lagi berbisnis dengan Pertamina,” tandasnya.

(Laporan: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka